JAVASATU.COM- Festival Literasi Minangkabau Internasional atau International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) 2025 akan kembali digelar dengan kemeriahan yang lebih semarak. Salah satu kejutan menarik datang dari Aminur Rahman, penyair multi talenta asal Bangladesh, yang akan ikut serta dalam sesi demo masak bersama Chef Dr. Liza Zainol dari Malaysia.

Kontributor Lasman Simanjuntak melaporkan, Chef Dr. Liza Zainol merupakan pemenang penghargaan World Top Chef dan tercatat dalam Guinness Book of World Records tahun 2023. Melihat nama besar Liza Zainol dalam daftar pengisi acara, Aminur mengaku langsung antusias dan menyatakan kesiapannya untuk ikut serta dalam demo memasak pada IMLF ke-3 ini.
“Jiwa memasak saya langsung terpanggil untuk memeriahkan IMLF. Ini adalah inisiatif luar biasa untuk mempromosikan budaya Minangkabau ke dunia,” ujar Aminur dalam pesan WhatsApp kepada Ketua IMLF Sastri Bakry, di Padang, Selasa (6/4/2025).
Rencananya, Aminur akan mendemonstrasikan masakan khas Bangladesh sebagai bagian dari sesi kuliner internasional yang menjadi salah satu daya tarik IMLF 2025.
IMLF ke-3 akan berlangsung pada 8–12 Mei mendatang di Padang, Sumatera Barat. Tahun ini, festival tersebut akan dihadiri delegasi dari 24 negara, yang terdiri dari penulis, akademisi, penyair, dan seniman internasional.
Selain diskusi sastra, agenda festival juga meliputi pembacaan puisi, pertunjukan seni tradisi, pameran buku, dan sajian kuliner khas Minang.
“Saya yakin festival ini akan melampaui ekspektasi. Peserta akan membawa pulang pengalaman luar biasa dan menyebarkan kabar baik tentang IMLF ke seluruh dunia,” lanjut Aminur.
Sosok Penyair Serba Bisa
Aminur Rahman dikenal luas di kancah sastra dunia. Selain sebagai penyair, ia juga berprofesi sebagai editor di The Dhaka Review dan Kabikantha, serta aktif sebagai penulis lirik lagu, novelis, pelukis, musisi, hingga aktivis pramuka dunia.
Meski gemar memasak, ia menyebut dirinya hanya sebagai “chef amatir”. Profesi utamanya adalah sebagai apoteker dan pemimpin perusahaan multinasional di Bangladesh. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota dewan direksi salah satu bank besar di negaranya.
Aminur telah menerbitkan enam buku puisi dalam bahasa Bangla dan karya-karyanya telah diterjemahkan ke lebih dari 25 bahasa, termasuk Inggris, Spanyol, Jerman, Jepang, Arab, Melayu, dan Prancis. Ia juga menulis tiga buku prosa dan menerjemahkan 12 buku puisi dari berbagai bahasa.
Sebagai penyair, ia telah tampil di berbagai festival sastra di dunia, termasuk di Kolombia, Jepang, Mongolia, Irak, Spanyol, Sri Lanka, dan Malaysia. Ia juga telah menerima berbagai penghargaan internasional, seperti Chinggish Khaan Gold Medal (2006), Heaven Horse Award (2015), Numera World Literary Prize (2016), hingga Ksatria Emas Award (2022).
Sekretaris Panitia IMLF, Armaidi Tanjung, menyampaikan bahwa kehadiran Aminur merupakan kebanggaan tersendiri bagi panitia dan akan menambah kemeriahan serta gengsi festival.
“Aminur adalah sosok yang memandu dan membantu sejak IMLF pertama. Ia berperan besar dalam menjembatani undangan kepada penyair dunia, mengkurasi pembicara, dan menetapkan pemenang IMLF Cultural Literacy Award 2025,” ujar Armaidi di Sekretariat Satu Pena Sumbar. (Arf/Nuh)