JAVASATU.COM- Puluhan penyair perempuan dari komunitas Penyair Perempuan Merah Putih membakar semangat emansipasi dalam parade baca puisi bertema perjuangan Kartini di Museum Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (25/4/2025).

Dilaporkan kontributor Lasman Simajuntak, salah satu puisi yang menggetarkan, “Perempuan Pemecah Mimpi” karya Dyah Kencono Puspito Dewi, dibacakan lantang, menggambarkan perjuangan perempuan melawan diskriminasi feodal hingga meraih kesetaraan.
Acara bertajuk Panggung Perjuangan Penyair Perempuan Merah Putih ini dibuka oleh Rissa Churria yang membawakan puisi “Tubuh Tradisi” dan ditutup dengan pembacaan puisi oleh Nuyang Jaimee, diiringi turunnya hujan menjelang Magrib.
Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), Moctavianus Masheka, mengatakan acara ini merupakan respon sastra atas cita-cita RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perempuan.
“Sebanyak 23 penyair perempuan tampil membawakan puisi dan musikalisasi puisi dari perempuan untuk perempuan,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Kepala UP Museum Benyamin Sueb, Encu, yang berharap acara ini turut mempopulerkan Museum Benyamin Sueb ke masyarakat luas.
“Penampilan para penyair perempuan ini sangat membanggakan. Semangat Kartini mereka turut mendukung Jakarta menuju kota global,” katanya.
Ketua Jagat Sastra Milenia (JSM), Riri Satria, dalam sambutannya, menyoroti pentingnya puisi tidak hanya dibacakan di kalangan sastra, tetapi juga di hadapan masyarakat luas dan pejabat negara, agar karya sastra mendapat perhatian lebih besar.
“Puisi harus dipahami isinya, bukan hanya dibacakan dengan emosi semata,” tegasnya.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini yang digagas TISI, didukung Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur dan JSM.
Selain parade baca puisi, panitia juga menggelar kuis interaktif berhadiah uang tunai dan buku antologi puisi.
Penyair yang tampil antara lain Silvy, Devie Matahari, Erna Winarsih Wiyono, Fanny Jonathan Poyk, Mita Kotoyo, Rini Intama, Anisa Dwi Wahyuningsih, hingga Tersajakkanlah.
TISI, yang aktif dalam berbagai ajang sastra nasional seperti Anugerah Sastra Sutardji Calzoum Bachri (2023) dan Anugerah Sastra Taufik Ismail (2024), juga berencana menerbitkan buku antologi “Swara-Swara Anak Pulau” pada Mei 2025 dengan kata pengantar dari Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. (Las/Arf)