JAVASATU.COM- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memperkuat sinergi kelistrikan di Pulau Madura melalui Forum Multistakeholder yang digelar di Pamekasan, Kamis (25/7/2025). Kegiatan ini melibatkan pemerintah daerah, TNI, Polri, kejaksaan, dan tokoh masyarakat dalam upaya mempercepat pemerataan energi dan pembangunan berkelanjutan di wilayah kepulauan tersebut.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menyebut Madura sebagai bagian penting dari sistem kelistrikan Jawa Timur–Bali. Saat ini, daya mampu pembangkit mencapai 10.277 MW dengan cadangan daya 2.261 MW, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat di Madura.
“PLN siap melayani kebutuhan listrik di Madura dengan jaringan yang andal dan kapasitas memadai,” ujar Ahmad.
Pasokan listrik Madura saat ini didukung oleh enam gardu induk berkapasitas total 600 MVA, dengan jaringan distribusi tegangan menengah sepanjang 4.330 km dan tegangan rendah 8.522 km. Sebanyak 5.000 lebih trafo distribusi menopang infrastruktur kelistrikan di wilayah tersebut.
Melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, PLN merancang sejumlah proyek strategis di Madura, seperti pembangunan Gardu Induk Tanjung Bumi dan Batumarmar (target 2029), PLTS Guluk-Guluk berkapasitas 50 MWp (target operasi 2027), PLTMG Sumenep 30 MW (target operasi 2026), serta pengembangan PLTB tersebar 100 MW pada 2027.
Selain daratan utama, PLN juga memperluas jangkauan ke pulau-pulau terluar seperti Bawean, Kangean, dan Gili Raja. Saat ini, hanya tersisa tiga desa yang belum terlistriki dan ditargetkan selesai pada 2026.
Untuk mendukung sektor industri dan masyarakat, PLN juga memproyeksikan kebutuhan listrik kawasan industri Madura mencapai 130 MVA pada 2026. PLN menyediakan solusi seperti Temporary Electricity Supply, Power Substation Solution, hingga pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di delapan titik.
Dari sisi sosial, PLN menyalurkan bantuan sebesar Rp8,1 miliar pada 2025 melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), termasuk pendidikan, ekonomi, dan program Light Up The Dream yang menyediakan listrik gratis untuk 100 keluarga prasejahtera.
PLN berharap forum ini menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi lintas sektor demi terwujudnya Madura yang lebih terang dan sejahtera.
“Energi adalah pondasi kemajuan. Dengan sinergi, kami yakin Madura menuju masa depan lebih cerah,” tutup Ahmad.
Wakil Bupati Pamekasan H. Soekarianto menyebut listrik kini menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Ia mengusulkan pendekatan edukatif seperti festival tematik untuk mengenalkan listrik pada petani tembakau.
Sementara itu, Asisten I Pemkab Sampang, Sudarmanto, meminta PLN meningkatkan pelayanan di dusun dan fasilitas vital serta menjadikan forum ini sebagai wadah penyampaian aspirasi secara langsung. (nuh)