JAVASATU.COM- Langkah humanis Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri kembali mendapat apresiasi publik. Gaya kepemimpinan yang terbuka dan kolaboratif dengan ulama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan (ormas) dinilai menjadi contoh nyata transformasi Polri yang presisi dan humanis.

Analis kebijakan publik dan pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung, menyebut pendekatan komunikatif yang dilakukan Kapolda Metro Jaya efektif memperkuat sinergi kebangsaan dan menjaga stabilitas keamanan di Ibu Kota.
“Irjen Asep Edi Suheri telah menunjukkan langkah tepat dan kolaboratif dalam membangun hubungan harmonis antara polisi dan masyarakat untuk menjaga kondusifitas Jakarta,” kata Nasky di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Menurut Nasky, gaya komunikasi Irjen Asep yang dekat dengan semua kalangan, yakni dari tokoh agama, masyarakat, hingga pedagang kopi keliling, menunjukkan bahwa polisi hadir secara nyata di tengah masyarakat, bukan sekadar simbolis.
“Ini wujud nyata transformasi Polri yang presisi dan humanis. Kapolda Metro Jaya memahami betul pentingnya kolaborasi sosial untuk memperkuat keamanan dan ketertiban di Jakarta,” ujarnya.
Langkah Kapolda Metro Jaya juga dinilai sejalan dengan kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam menjaga stabilitas nasional dan ketenteraman masyarakat.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya memimpin apel deklarasi Jaga Jakarta bersama seluruh ormas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Program ini menegaskan empat pilar utama, yaitu jaga warga, jaga lingkungan, jaga aturan, dan jaga amanah, sebagai bentuk sinergi antara polisi dan masyarakat dalam menjaga keamanan Ibu Kota.
“Deklarasi ini bukan hanya seremonial, tetapi bukti kolaborasi nyata antara kepolisian, ormas, dan seluruh elemen warga dalam menjaga Jakarta yang aman dan damai,” ujar Irjen Asep Edi Suheri, Rabu (15/10/2025).
Menurut Nasky, program “Jaga Jakarta” memiliki makna strategis karena mendorong kesadaran kolektif agar masyarakat turut aktif menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.
“Konsep Jaga Jakarta bukan semata menjaga keamanan, tapi menumbuhkan rasa memiliki, saling memahami, dan semangat kebersamaan antarwarga,” tambahnya.
Founder Nasky Milenial Center itu menegaskan, sinergi Polri dengan tokoh agama dan ormas menjadi kunci keberhasilan menjaga Kamtibmas di wilayah padat dan dinamis seperti Jakarta.
“Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya paham bahwa ormas dan tokoh masyarakat punya peran sentral dalam menciptakan ketenteraman. Polri hanya akan dicintai jika hadir bersama rakyat,” ujarnya.
Meski begitu, Nasky mengingatkan agar Polri tidak cepat puas diri dan terus meningkatkan dedikasi pelayanan publik.
“Respons publik terhadap Polri saat ini sangat positif. Tapi jangan berhenti di sini, terus perkuat kepercayaan masyarakat dengan kerja nyata di lapangan,” pungkasnya. (saf)