JAVASATU.COM- Publik menaruh harapan besar terhadap Badan Gizi Nasional (BGN) untuk semakin fokus memperbaiki mutu dan pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini dinilai strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) sejak usia dini.

Program MBG merupakan implementasi dari salah satu misi Asta Cita, yaitu memperkuat pembangunan SDM, memberdayakan UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Namun, perjalanan program ini sempat diwarnai sejumlah insiden keracunan yang menimbulkan kekhawatiran publik.
Kepala BGN sebelumnya mengungkapkan, terdapat 75 kasus keracunan yang tercatat sejak awal pelaksanaan program. Rinciannya, 24 kasus terjadi pada periode 6 Januari–31 Juli 2025 dan 51 kasus pada 1 Agustus–30 September 2025.
Menanggapi hal itu, Koordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia, Azmi Hidzaqi, menyatakan bahwa pihaknya percaya BGN telah mengambil langkah cepat dan komprehensif untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Kami yakin BGN tidak tinggal diam. Mereka melakukan evaluasi menyeluruh dan memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis,” ujar Azmi dalam keterangan pers, Rabu (22/10/2025).
Azmi mengapresiasi langkah BGN yang membentuk tim investigasi internal dan eksternal berisi pakar dari berbagai disiplin ilmu seperti kimia, farmasi, hingga kuliner. Tim ini bertugas mendalami penyebab 70 kasus keracunan yang terjadi di berbagai daerah.
Selain itu, BGN juga menggandeng pemerintah daerah dalam penanganan kejadian luar biasa (KLB) serta memberikan bantuan pengobatan bagi siswa yang terdampak.
“Kami mendukung penuh langkah BGN membenahi seluruh mitra penyedia makanan dengan pengetatan prosedur keamanan mulai dari dapur hingga distribusi,” tambah Azmi.
BGN disebut telah memperkuat sistem pengawasan dengan pengawasan berlapis, pelatihan rutin bagi penjamah makanan, dan kerja sama lintas sektor untuk menjamin mutu serta keamanan pangan di seluruh Indonesia.
Dengan pengawasan yang lebih ketat ini, publik optimistis program MBG dapat berjalan lebih aman dan berkelanjutan, sekaligus memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan makanan sehat, bergizi, dan layak konsumsi.
“Kami berharap penerima manfaat makin puas dengan kualitas pelayanan BGN, dan anak-anak Indonesia benar-benar mendapatkan gizi terbaik,” tutup Azmi. (saf)