JAVASATU.COM- Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI) bersama Relawan Prabowo menggelar program pelatihan anti korupsi yang menyasar jurnalis, pemuda dan mahasiswa. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan perang terhadap korupsi di seluruh lini pemerintahan.

Ketua Umum PWMOI, KRH HM Jusuf Rizal, mengatakan pelatihan ini penting mengingat masih banyak jurnalis yang belum memahami aspek hukum dan kode etik dalam memberitakan kasus korupsi atau penyalahgunaan wewenang.
“Peningkatan kompetensi jurnalis sangat strategis agar pemberitaan tetap akurat, sesuai kode etik, dan tidak melanggar hukum. Dengan begitu, mereka bisa menjadi mitra pengawasan publik yang efektif,” ujar Jusuf di Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Menurutnya, di era revolusi industri 4.0 seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, masyarakat kini lebih mudah melaporkan dugaan penyelewengan pejabat atau aparat. Namun, pemberantasan korupsi tidak bisa hanya mengandalkan presiden, melainkan memerlukan partisipasi jurnalis yang kompeten di setiap daerah.
PWMOI dan Relawan Prabowo juga mencanangkan program One Village, One Journalist agar setiap desa memiliki jurnalis yang menjadi “mata dan telinga” bagi terciptanya pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Selain jurnalis, pelatihan juga akan diberikan kepada pemuda dan mahasiswa sebagai bagian dari persiapan mencetak generasi emas 2045 yang berintegritas dan bebas korupsi.
Program ini rencananya akan dilaksanakan di 20 kota besar di Indonesia, sesuai temuan KPK yang menyebut ada 20 provinsi dengan tingkat korupsi tertinggi. PWMOI dan Relawan Prabowo akan menggandeng KPK, Kejaksaan, Kepolisian, serta DPR sebagai narasumber.
“Kami berharap pemerintah, BUMN, BUMD, dan swasta mendukung kegiatan ini. Pelaksanaan program akan kami laporkan langsung kepada Presiden Prabowo,” pungkas Jusuf, yang telah 20 tahun menjadi aktivis anti korupsi. (nuh)