JAVASATU.COM-MALANG- Sembilan kecamatan di wilayah Kabupaten Malang dipetakan sebagai daerah rawan terjadi bencana kekeringan. Karenanya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melakukan persiapan untuk meminimalisir terjadinya bencana tersebut. Apalagi, tercatat 19 desa di sembilan kecamatan itu telah terjadi kekeringan pada 2018 lalu.
“Untuk daerah kekeringan ada di sembilan Kecamatan dan 19 desa,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, Sabtu (13/7/2019).

Bambang menjelaskan, sembilan Kecamatan itu diantaranya Singosari, Kalipare, Pagak, Donomulyo, Lawang, Jabung, Sumbermanjing Wetan, Sumberpucung dan Bantur. Saat ini, pihaknya memantau ke sembilan Kecamatan itu, sewaktu-waktu dibutuhkan air bersih akan dilakukan pendistribusian.
“Kami lihat perkembangannya di sembilan kecamatan hingga nanti. Saat butuh air bersih akan kami drop,” terangnya.
Ia mengaku sampai sekarang belum ada permintaan air bersih dari masyarakat atau Pemerintahan desa. Kendati demikian, BPBD telah mempersiapkan sewaktu dibutuhkan nanti. BPBD selalu koordinasi dengan PDAM, Dinas PU Cipta Karya dan sejumlah pihak terkait.
Sementara, Perusahaan Umum Daerah menyiapkan lima tangki air bersih untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan. Kepala Bagian Umum PT Tirta Kanjuruhan atau PDAM, Eko Priyo Ardianto mengatakan penanganan dan antisipasi kekeringan di Kabupaten Malang dikomando oleh BPBD setempat. Pihaknya sebatas sebagai anggota untuk menyiapkan tangki air bersih.
Kata Eko, saat ini sudah dipersiapkan lima unit tangki air bersih untuk menanggulangi bencana kekeringan. Kelima unit tangki air itu disiapkan sewaktu waktu dibutuhkan akan didistribusikam sesuai permintaan BPBD.
“Kami siap lima unit tangki air bersih mas untuk diberikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan,” tukas Eko.
Meski demikian, lanjut Eko pengalaman pada tahun sebelumnya, hanya tiga unit tangki air saja yang digunakan, karena selain PDAM, Dinas PU Cipta Karya dan PMI juga memiliki kendaraan untuk distribusi air itu.
“Biasanya yang dipakai hanya tiga unit saja oleh BPBD,” jelasnya.
Sehingga, dua unit tangki air bersih milik PDAM itu akan digunakan untuk menanggulangan kekurangan air bersih pada masyarakat pelanggan, karena pengalaman tahun lalu, pada musim kemarau seringkali debit air menurun sehingga pasokan air bersih ke rumah pelanggan menurun.
Sejumlah pelanggan yang biasanya pasokan airnya berkurang pada musim kemarau yakni masyarakat pelanggan di kecamatan Dampit dan Pagak. Eko menghimbau kepada masyarakat pelanggan agar tidak perlu khawatir terkait dengan kebutuhan air bersih, sebab PT Tirta Kanjuruhan akan menjaga kebutuhan air warga. (js1)