JAVASATU.COM-MALANG- Pasca-gelaran Debat Calon Wakil Presiden yang keempat, pada Minggu lalu (21/01/2024) kini berbuntut panjang. Baliho dan spanduk penolakan terhadap Gibran Rakabuming Raka marak beredar di sejumlah kota/ kabupaten di Jawa Timur dan Madura.
Terpantau, di Kota Malang, sejumlah baliho anti Gibran telah dipasang oleh oknum tak bertanggung jawab di berbagai titik pusat kota. Lokasinya meliputi Gerbang masuk kawasan Muharto gang 5, Jembatan Muharto, Gerbang masuk Jl. Selorejo, Jl. Letjend S. Parman, Purwantoro Kecamatan Blimbing, sekitaran Hotel Atria (Jl. Letjend S. Parman), pintu gerbang bantaran dari arah JMG, Pertigaan jembatan Suhat sisi pabrik es, Pertigaan MT Haryono, Pertigaan Mayjend Panjaitan dekat kantor Arema, Jl. Gajayana gang 5, Jl. Kalimosodo, dan Abimanyu.
Menanggapi hal ini, organisasi Tokoh Madura Kota Malang menolak tindakan dan enggan dikaitkan dengan aksi tak bertanggung jawab ini. Penolakan dilakukan dengan mencopot seluruh baliho bernada rasis dan mendeskriditkan salah satu Cawapres (Gibran).
“Dulur, ayo konco-konco Madura di Malang, saya bersama teman teman asli Madura mengajak saudaraku putra asli madura asli ada di Kota Malang untuk cinta damai. Siapapun yang kita dukung sebagai Calon presiden, kita harus cinta damai. Jangan mau diprovokasi. Kampanye cinta damai jangan buat rasis. Isi spanduk ini bukanlah cerminan orang Madura, orang madura tidak seperti ini,” ungkap Muhammad Yusuf, Tokoh Madura Kota Malang, dalam bahasa Madura, Sabtu (27/01/2024).
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa Organisasi Madura sangat menentang segala bentuk tindakan rasisme. Dalam pemilu kali ini, komunitas Madura memilih untuk bersatu dan rukun dalam menciptakan pemilu yang aman dan kondusif.
“Orang Madura tidak ada yang rasis. Orang Madura cinta damai, mewakili Kota Malang, Kita bersatu, putra Madura cinta damai,” imbuhnya menegaskan.
Sementara Hotip, Tokoh Ormas Madura Asli (MADAS) mengatakan bahwa warga Madura di Malang cinta damai dan mendukung Pemilu Damai. Dirinya juga memastikan Madas Malang siap menjadi salah satu garda terdepan untuk menjaga keutuhan NKRI.
“Pada titik penurunan banner kedua, saya dan teman-teman Madura bersatu. Orang Madura cinta damai, pemilu 2024 harus sukses, putra Madura cinta damai. Tidak ada orang Madura yang begini. Isi spanduk ini bukanlah cerminan orang Madura, orang madura tidak seperti ini. Siapapun yang menggangu pemilu, harus kita lawan. Orang Madura tetap solid, Indonesia NKRI,” tegasnya.
Diperoleh informasi, pemasangan baliho ini, selain di Malang juga terjadi di Bangkalan Madura, Kabupaten Jember dan kota lain di Jawa Timur. (Dop/Arf)