JAVASATU.COM-GRESIK- Tim Melek Industri menggelar acara doa bersama dan jagongan interaktif di markas mereka, Bedanten, Bungah, Gresik, Minggu malam (8/6/2025). Kegiatan ini digelar sebagai bentuk kesiapan menyambut peluang kerja dari perusahaan-perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE).

Ketua pelaksana acara, Muh. Kamal Wahyuddin, menyebut acara ini sebagai bagian dari konsistensi timnya dalam membina masyarakat melalui edukasi industri, pelatihan sikap (attitude), dan penyiapan sumber daya manusia.
“Pertumbuhan industri dan hilirisasi di Gresik harus jadi peluang nyata bagi masyarakat sekitar. Kami terus dorong warga agar siap menghadapi era industrialisasi,” kata Kamal.
Beberapa tokoh masyarakat dan stakeholder hadir dalam kegiatan tersebut. Ahmad Ubaidillah, tokoh dari Desa Banyuwangi, Manyar, menekankan pentingnya menjaga karakter santri dalam menyambut kehadiran industri besar seperti PT Freeport Indonesia, PT Xinyi, PT Hailiang, hingga perusahaan terbaru seperti PT Antam dan Bank Indonesia di kawasan JIIPE.
“Kita ini tuan rumah. Sikap dan pelayanan kita harus mencerminkan nilai lokal dan budaya santri. Tapi kesiapan teknis, skill, dan kesehatan juga harus prima,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Cak Sutris, perwakilan pekerja santri dari Betoyo. Ia berharap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Gresik patuh pada Perda Ketenagakerjaan Lokal, dengan ketentuan minimal 60 persen tenaga kerja berasal dari warga lokal.
“Harapannya, regulasi itu benar-benar diterapkan. Dan untuk para pekerja santri, tetap jaga attitude agar bisa bersaing tanpa kehilangan jati diri,” ucap Sutris.
Acara ditutup dengan doa oleh Ustaz Abd. Hakim, memohon agar pembangunan di KEK JIIPE berjalan lancar dan memberi manfaat luas bagi warga Gresik. (Bas/Arf)