JAVASATU.COM- Haru dan bahagia terpancar dari wajah sepuluh anak Papua yang baru saja menjalani operasi bibir sumbing di Rumah Sakit Marthen Indey (RSMI) Jayapura, Rabu (13/8/2025). Senyum mereka kini terbentuk sempurna, menjadi simbol harapan baru bagi masa depan di Bumi Cenderawasih.

Operasi ini digelar oleh Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilhan III) dalam rangka HUT ke-6, bekerja sama dengan Yayasan Celebes Cleft Center, Kodam XVII/Cenderawasih dan tim medis profesional RSMI. Pasien berasal dari wilayah terpencil seperti Batas Batu, Nabire, Keerom dan Jayapura.
Demi menjangkau daerah yang sulit diakses, Kogabwilhan III mengerahkan helikopter Caracal untuk menjemput para pasien ke Jayapura.
“Tujuan kami sederhana, memberikan harapan baru bagi anak-anak Papua agar mereka bisa tumbuh sehat, berbicara lancar dan tersenyum tanpa rasa minder,” ujar Pangkogabwilhan III Letjen TNI Bambang Trisnohadi yang meninjau langsung proses operasi.
Tidak berhenti di sini, Kogabwilhan III berencana melanjutkan program kemanusiaan berupa operasi katarak dan pengobatan massal di berbagai pos TNI di Papua.
“Kami ingin kehadiran TNI dirasakan bukan hanya di bidang keamanan, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Letjen Bambang.
Bagi orang tua pasien, momen ini bukan sekadar tindakan medis, melainkan titik balik kehidupan.
“Kami sangat bersyukur. Anak kami kini punya senyum yang indah, semoga masa depannya lebih cerah,” kata salah satu orang tua dengan mata berkaca-kaca.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan, program seperti ini adalah bukti nyata peran TNI dalam memberi solusi bagi bangsa.
“TNI tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga membawa harapan dan perubahan. Senyum anak-anak Papua hari ini adalah bukti komitmen itu,” tegasnya.
Di tengah keterbatasan akses dan fasilitas, kolaborasi lintas sektor ini membuktikan bahwa kepedulian mampu mengatasi hambatan. Senyum ceria anak-anak Papua yang kini terukir kembali menjadi simbol optimisme, bahwa masa depan mereka bisa seterang mentari di ufuk timur. (saf)