JAVASATU.COM- Lapas Kelas I Malang mencatat capaian tertinggi di Jawa Timur dalam pelaksanaan Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC). Selama 11 hari kegiatan yang berakhir Senin (22/9/2025), sebanyak 2.454 warga binaan menjalani skrining kesehatan, terdiri dari 428 tahanan dan 2.026 narapidana.

Kalapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, menyebut pencapaian ini sebagai wujud keseriusan pemasyarakatan dalam mendukung program nasional eliminasi TBC.
“Tanpa dukungan tenaga kesehatan dari internal lapas, Dinas Kesehatan, serta Puskesmas Kota Malang, angka sebesar ini tidak mungkin terwujud,” ujarnya.
Skrining dilakukan di Klinik Pratama Paricara Lapas Malang dengan tahapan berupa wawancara kesehatan, deteksi gejala, hingga rontgen dada menggunakan mobil rontgen dari Tirta Medical Center (TMC). Kegiatan ini turut dipantau tim Kanwil Ditjenpas Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kota Malang.
Dari hasil pemeriksaan, tercatat delapan warga binaan positif TBC yang langsung mendapat penanganan medis lanjutan.
Jumlah ini diperkirakan bertambah seiring hasil uji laboratorium terhadap sampel dahak yang masih berjalan.
Meski ACF telah usai, pemantauan kesehatan akan tetap dilakukan hingga enam bulan ke depan melalui pengobatan dan pemeriksaan dahak ulang secara berkala.
Teguh menegaskan, program kesehatan tidak berhenti sampai di sini.
Menurutnya, Lapas Malang berkomitmen menjaga kesehatan warga binaan secara berkelanjutan agar tercipta lingkungan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan bebas TBC.
Dengan jumlah skrining terbesar di Jawa Timur, Lapas Malang dinilai berhasil menjadi contoh praktik terbaik pencegahan dan pengendalian TBC di lingkungan lapas. (dop/nuh)