JAVASATU.COM- Anggota DPRD Kota Malang, Sony Rudiwiyanto, menegaskan bahwa edukasi BPJS Kesehatan merupakan kebutuhan bagi warga.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam kegiatan serap aspirasi di Gedung Pastoral Centre Widya Bhakti, Jalan Ijen, Kota Malang, Jumat (14/11/2025).
Meski ia duduk di Komisi C, Sony menilai masih banyak masyarakat menghadapi kebingungan terkait keaktifan BPJS, alur pelayanan, hingga prosedur administrasi yang sering kali tidak dipahami.
Karena itu, ia menyebut edukasi harus diberikan secara berkelanjutan agar warga tidak terjebak masalah teknis yang sebenarnya bisa dicegah.
“BPJS ini sangat urgent bagi masyarakat selain pendidikan. Banyak warga bingung kenapa BPJS tiba-tiba tidak aktif. BPJS otomatis nonaktif kalau tidak digunakan selama empat bulan,” ujar Sony.
Untuk memastikan warga mendapatkan informasi akurat, Sony sengaja menghadirkan narasumber dari BPJS Kesehatan.
Ia ingin penjelasan teknis disampaikan langsung oleh pihak berwenang agar tidak terjadi simpang siur.
Selain itu, Sony menekankan pentingnya peran RT dan RW sebagai pusat informasi layanan BPJS di tingkat lingkungan. Dengan pemahaman yang benar, mereka dapat membantu warga sebelum harus berurusan langsung dengan rumah sakit atau kantor BPJS.
“RT/RW harus punya wawasan supaya tidak bingung bertanya ke sana-sini. Mereka bisa langsung membantu masyarakat,” katanya.
Sony juga menyoroti masih adanya warga yang tidak mengetahui prosedur administrasi, termasuk saat peserta BPJS meninggal dunia.
Ia mencontohkan kasus warga yang masih terkena tagihan karena tidak melapor ke BPJS setelah anggota keluarganya meninggal di rumah.
“Kalau meninggal di rumah harus lapor ke BPJS. Banyak yang belum tahu aturan itu,” jelasnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa pelayanan kesehatan tetap harus mengutamakan aspek kemanusiaan.
Menurutnya, kondisi darurat tidak boleh dipersulit oleh urusan administrasi apa pun.
“Urgent atau tidak urgent, harus tetap dilayani. Orang punya KTP atau tidak, tetap harus dilayani karena ini urusan nyawa,” tegasnya.
Sony berharap edukasi BPJS Kesehatan dapat dilakukan secara rutin agar pemahaman warga meningkat dan pelayanan kesehatan di Kota Malang semakin optimal. (win/Arf)