JAVASATU.COM-GRESIK- Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresik, drg. Syaifuddin Ghozali, memastikan bahwa pemabangunan tembok pembatas kompleks makam Bupati Pertama Gresik, K.R.T Poesponegoro, yang ambruk katanya akan dilaksanakan tahun ini. Namun, estimasi biaya dan sumber anggaran masih perlu dibahas lebih lanjut.
“Kami masih terus melakukan koordinasi. Kemarin, kami sudah menggelar rapat dengan sejumlah pihak terkait rencana renovasi. Selanjutnya, akan dijadwalkan rapat untuk membahas estimasi biaya serta dinas mana yang akan menganggarkan,” ujar Ghozali saat dikonfirmasi pada Kamis (02/01/2025).
Menurut dia, pembangunan tembok pembatas tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Yayasan KB.KT Poesponegoro Pusoro Katumenggungan dan Dinas Sosial (Dinsos) Gresik. Ghozali menyebutkan, rencana pembangunan tembok yang roboh karena usia tua dan material rapuh ini akan segera terealisasi setelah seluruh persiapan selesai.
Ketua Yayasan KB.KT Poesponegoro Pusoro Katumenggungan, Imron Arifin, mengusulkan agar tembok pembatas tersebut dibangun dengan desain arsitektur era Kerajaan Majapahit.
“Harapannya, tembok yang dibangun nanti tidak hanya bagus, tetapi juga mencerminkan gaya Mojopahitan, bukan tembok polos biasa,” katanya.
Imron, yang juga Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) sekaligus keturunan K.R.T Poesponegoro, mendesak agar renovasi segera dilakukan.
“Ini tanggung jawab Pemda. Jangan sampai dibiarkan roboh lebih lama, kasihan makam leluhur kita,” imbuhnya.
Sebagai informasi, tembok pembatas sepanjang 7-8 meter dengan tinggi sekitar 2 meter di bagian barat gapura masuk kompleks makam Bupati Pertama Gresik itu roboh akibat usia yang sudah tua dan kondisi material yang rapuh. (Bas/Saf)