JAVASATU.COM-MALANG- Muhaimin Iskandar atau yang akrab di sapa Cak Imin mendapat dukungan kuat dari Perempuan Nahdlatul Ulama (NU) Malang Raya untuk maju dalam kancah pemilihan Presiden tahun 2024 mendatang.

Dukungan tersebut datang ketika Cak Imin mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Ulum 2, Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jumat (18/3/2022) siang.
Dalam kesempatan tersebut, ratusan wanita yang tergabung dalam Gerakan Perempuan NU Malang Raya ini mendeklarasikan diri dan menyatakan dengan tegas untuk dapat memenangkan Muhaimin Iskandar sebagai calon Presiden Republik Indonesia (RI) tahun 2024 mendatang.
Sebelumnya, pernyataan dukungan kepada Muhaimin Iskandar sebagai Presiden RI pada Pemilu 2024 mendatang juga disampaikan oleh Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH. Hamim Kholili. Menurutnya, sosok pria yang akrab disapa Cak Imin ini sangat sesuai untuk maju sebagai Capres.
“Beliau (Muhaimin Iskandar) ini sudah sangat terang selaku warga Nahdliyin. Nahdliyin-nya Gus Muhaimin ini sudah 24 karat. Kalau Capres harus ada kapabilitas dan kapasitasnya. Kami sepakat dukung muhaimin Iskandar, semoga beliau ditakdirkan untuk menjadi presiden,” pungkas Kiai Hamim.

Menanggapi hal tersebut, pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyebut bahwa dukungan dari para Perempuan NU ini menjadi sebuah deklarasi yang spesial. Sebab dinilai membawa titipan aspirasi.
“Titipan aspirasi, harapan para perempuan-perempuan NU ini agar cita-cita keadaannya jauh lebih baik,” ujar Cak Imin.
Salah satunya adalah bagaiamana perempuan NU yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, bisa mendapat fasilitas yang memadai. Sehingga dapat berdampak pada kebutuhan ekonomi keluarga.
“Yang kedua, perempuan-perempuan NU ini. berharap keluarga besar pesantren, mendapatkan topangan yang efektif dari negara dan pemerintah,” imbuh Cak Imin.
Selain itu menurutnya, salah satu aspirasi yang juga dititipkan adalah upaya memajukan pendidikan di pesantren. Menurut Cak Imin, melalui dukungan tersebut, para perempuan NU ini juga berharap agar pendidikan agama di Indonesia bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik.
“Sehingga pesantren cepat maju, pendidikan agama cepat mendapatkan fasilitas yang memadai,” pungkasnya. (Agb/Saf)