JAVASATU-GRESIK- Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Gresik Nomor 821.2/708/HK/437.12/2021 tentang Pemberhentian Siti Aminatus Zariyah, SE dari Jabatan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta atau PDAM Kabupaten Gresik. Dan Surat Keputusan Bupati Gresik Nomor: 821.2/709/HK/437.12/2021 tentang Pemberhentian Harisun Awali ST, MT dari Jabatan Direktur Teknik Perumda Giri Tirta Kabupaten Gresik.

Surat Keputusan Bupati Yani tersebut usai Inspektorat Pemkab Gresik melakukan audit terkait adanya kejanggalan penggunaan anggaran penyertaan modal Perumda Giri Tirta senilai Rp.25 miliar pada 2019 hingga 2020.
Dalam surat keputusan Bupati Gresik itu disebutkan, laporan hasil audit tertentu terkait penyertaan modal pada PDAM Gresik nomor: X.700/158/437.72/2021 tanggal 22 Oktober 2021 oleh Inspektorat Pemkab Gresik, menyimpulkan adanya penyertaan pemanfaatan modal Pemkab Gresik kepada PDAM Giri Tirta Gresik pada tahun 2019 yang penggunaannya di luar peruntukannya.
“Saya acungi dua jempol buat Pak Pati (Bupati Gresik, red) sudah mengeluarkan surat nonaktif jajaran direksi Perumda Giri Tirta, ini yang ditunggu-tunggu warga perubahan Gresik gebrakan Gresik Baru di tahun baru 2022 mantap Jebreeeet Jebreeeet Jebreeeet,” kata SN Hadi Ketua DPD Setya Kita Pancasila (SKP) Gresik yang sejak awal sangat getol menyoroti berbagai masalah Perumda Giri Tirta, Sabtu (1/1/2022).
Selain itu lanjut SN Hadi, Keputusan Bupati Gresik untuk menonaktifkan jajaran direksi Perumda Giri Tirta Gresik sangat tepat untuk menjawab keraguan warga yang selama ini bergulir di ranah publik.
“Surat ini sebagai bukti kalau Pak Pati penuhi janjinya melakukan perubahan yaitu sehatkan BUMD agar ke depan bebas dari korupsi,” ujar SN Hadi seraya menegaskan pihak penegak hukum untuk menindak lanjuti dalam temuan temuan kejanggalan penggunaan anggaran APBD hasil tim audit tersebut.
Sementara terkait pergantian jajaran direksi yang baru, kata SN Hadi, Pemkab Gresik nanti bisa secara transparan dan terbuka kepada publik atau bisa dengan lelang.
“Tetapi yang terpenting figur harus bersih, orang amanah jujur bisa bekerja keras memajukan PDAM, terutama terkait konkret mampu perbaiki pelayanan distribusi air kepada pelanggan” tegas SN Hadi.
Baca Lainnya: Pereli Qatar Tercepat di Rute Awal Reli Dakar
Sebelumnya SN Hadi menyebutkan dalam Surat Pernyataan yang diteken Direksi PDAM terkait modal Pemkab Gresik ke PDAM tertanggal 30 Desember 2019, disebutkan pelaksanaan Rp. 25 miliar dari APBD 2019-2020 sepenuhnya menjadi tanggungjawab Dirut PDAM dan Dewan Pengawas PDAM tidak melibatkan Bupati Gresik periode Sambari Halim Radianto. Namun saat Pembahasan Penyertaan modal PDAM mendapatkan persetujuan DPRD, dicairkan untuk penggunaannya sesuai kebutuhan sebagaimana tercantum di Surat Pengajuan Permohonan Persetujuan Perubahan Penyertaan Modal PDAM kepada Dewan Pengawas PDAM untuk disahkan kepada Bupati. Suratnya tanggal 14 Oktober 2020 dengan Nomor: 900/ /437.82.303/2020. Dari Surat ini terinci rencana yang seharusnya diperuntukkan penggunaan Penyertaan modal PDAM Rp. 25 miliar. (Bas/Saf)