JAVASATU.COM-MALANG- Upaya untuk mengoptimalkan potensi daerah terus dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Senggreng. Salah satu upaya terbaru yang dilakukan adalah dengan menggelar Festival Lomba Masakan Mujair Nusantara di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Kepala Desa Senggreng, Rendyta Witrayani Setyawan mengatakan, Festival ini bertujuan untuk menggemakan gemar makan ikan sekaligus menurunkan angka stunting, yang merupakan salah satu program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Ia mengungkapkan, festival ini diikuti oleh 34 RT di Desa Senggreng. Setiap kelompok dari perwakilan RT diminta untuk menyajikan 3 menu olahan makanan dengan bahan dasar ikan mujair.
“Jadi kalau ditotal ada sekitar seratus lebih olahan masakan menggunakan ikan mujair. Ada beberapa inovasi makanan seperti rawon mujair, sempol mujair, asem-asem mujair, dan masih banyak lagi,” ujar Kepala Desa Senggreng yang akrab disapa Dita, Senin (10/7/2023).
Selain mengajak masyarakat dewasa, kata Dita, festival ini juga memiliki sasaran kalangan anak-anak. Dita berharap anak-anak dapat mengenali dan gemar makan ikan sejak dini.
“Oleh karena itu, siswa TK se Desa Senggreng juga diundang dalam kegiatan ini. Mereka diberikan edukasi mengenai ikan mujair, kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya, serta pengetahuan lainnya. Selain itu, anak-anak juga diminta mencicipi hasil olahan ikan mujair yang disajikan. Hal ini bertujuan agar anak-anak tidak merasa bosan dalam mengonsumsi ikan,” terang Dita.
Selain untuk meningkatkan gemar makan ikan, festival ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan potensi Desa Senggreng di sektor perikanan. Desa ini memiliki potensi perikanan yang melimpah karena dilalui oleh Sungai Brantas.
“Desa kami dilalui Sungai Brantas. Banyak warga yang bermata pencaharian dengan memanfaatkan potensi tersebut, seperti membuat karamba dan mencari ikan. Kami ingin mengoptimalkan potensi ini,” ungkap Dita.

Selain itu, Dita berharap festival ini dapat menginspirasi masyarakat untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor olahan makanan berbahan ikan mujair. Dengan mengolah ikan mujair menjadi produk olahan bernilai jual tinggi, diharapkan masyarakat dapat menggerakkan sektor ekonomi lokal.
“Banyak warga kami yang menjual ikan dalam kondisi segar. Jika ikan tersebut diolah menjadi produk, nilai jualnya dapat meningkat. Itulah yang kami harapkan untuk menggerakkan ekonomi,” tambah Dita.
Para juri dalam festival ini terdiri dari chef dari Indonesia Chef Association (ICA) Malang, Ketua Forikan Kabupaten Malang, dan Ketua TP PKK Hj. Anis Zaida.

Dalam festival ini, total hadiah senilai Rp 4 Juta diperebutkan oleh para peserta. Adapun pemenang dalam festival ini adalah sebagai berikut: juara pertama diraih oleh RT 3A, juara kedua diraih oleh RT 30, juara ketiga diraih oleh RT 28, juara harapan 1 diraih oleh RT 8, juara harapan 2 diraih oleh RT 33, dan juara harapan 3 diraih oleh RT 22. (Agb/Arf)