JAVASATU.COM-MALANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus mempercepat akselerasi program Desa Digital melalui implementasi aplikasi SI-MAMA (Sistem Informasi Desa dan Manajemen Administrasi Mandiri). Sejak diluncurkan oleh Bupati Malang, Sanusi, pada Desember 2024, program ini telah diterapkan di 378 desa dan 12 kelurahan se-Kabupaten Malang.

Sebagai bagian dari upaya percepatan, bimbingan teknis (Bimtek) bagi operator desa terus digelar. Hari ini, Jumat (28/2/2025), Diskominfo Kabupaten Malang bersama pengembang utama SI-MAMA, Immortal Innovations, mengadakan Bimtek di Kantor Kecamatan Wajak. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh operator desa se-Kecamatan Wajak.
Dukungan Penuh dari Diskominfo
Kepala Bidang Aplikasi dan Persandian Diskominfo Kabupaten Malang, Gatot Suwardiono, menegaskan bahwa pengembangan Desa Digital harus terus dipercepat sesuai arahan Bupati Malang.
“Setelah Desa Sengguruh dan Senggreng menjadi pilot project, kami terus mendorong percepatan Desa Digital dengan SI-MAMA. Harapannya, tahun 2025 ini program bisa berkembang lebih masif dan progresif,” ujar Gatot.
Ia juga menambahkan bahwa SI-MAMA dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas layanan desa serta menjadi pusat informasi potensi desa.
“Sistem ini juga bisa dimanfaatkan sebagai basis data untuk peluang investasi dan kolaborasi pembangunan desa,” imbuh dia.
Didukung Regulasi dan Pembiayaan ADD
Direktur Utama Immortal Innovations, Galuh Pribadi, menyebut bahwa percepatan digitalisasi desa sejalan dengan Permendes RI No. 2 Tahun 2024, yang mengamanatkan akselerasi program Desa Digital di seluruh Indonesia.
“Kabupaten Malang merespons program ini dengan antusias dan masif. Pembiayaannya bisa dialokasikan melalui Alokasi Dana Desa (ADD),” jelasnya.
Menurutnya, SI-MAMA tidak hanya berfungsi sebagai pusat layanan administrasi, tetapi juga sebagai sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) desa.
Antusiasme Operator Desa
Para operator desa yang mengikuti Bimtek menyambut baik implementasi SI-MAMA. Tridea Rahmawati, Operator Desa Digital dari Desa Sumperputih, Kecamatan Wajak, menilai sistem ini sangat membantu pelayanan masyarakat dan pemasaran produk desa secara digital.
Hal senada disampaikan Monica Etza Fatmawati, Kaur Perencanaan Desa Kidangbang. Ia berharap sosialisasi SI-MAMA semakin digencarkan dan didukung dengan pelatihan bagi pendamping desa serta organisasi sosial.
“Selain pelayanan administrasi, SI-MAMA juga bisa menjadi sarana pemasaran potensi desa melalui digitalisasi,” katanya.
Dengan semakin masifnya penerapan SI-MAMA, Kabupaten Malang optimistis dapat mewujudkan desa-desa digital yang lebih maju, transparan, dan berdaya saing tinggi. (Wes/Saf)