JAVASATU.COM-MALANG- Di tengah padatnya pemukiman penduduk di kampung Segaran dusun Karanglo desa Banjararum kecamatan Singosari kabupaten Malang, tersembunyi sebuah misteri yang mengundang rasa ingin tahu. Di kampung Segaran, terdapat sebuah makam yang dikenal sebagai ‘Makam Panjang’. Namun, masyarakat setempat dan para tokoh di kampung ini mengaku tidak mengetahui sejarah, nama, dan asal usul dari sosok yang dimakamkan di tempat tersebut.

Masyarakat setempat menyebut dengan beragam sebutan seperti, Makam Panjang, Makam Panjang Segaran, Mbah Segaran, Kuburan Dowo hingga ada yang menyebut Mbah Benua.
Makam tersebut memiliki ukuran panjang 5,20 meter. Disamping makam panjang sebelah Barat terdapat satu makam dengan ukuran normal.
Warga sering kali melihat peziarah datang dari berbagai daerah untuk mendoakan dan memberikan penghormatan di makam tersebut. Meskipun begitu, cerita mengenai siapa yang dimakamkan masih diselimuti tanda tanya.
“Banyak peziarah datang dari luar kota, seperti Pasuruan, Probolinggo,” kata salah satu tokoh masyarakat setempat, Abdur Rohim ditemui di sela doa bersama dan tahlil kali pertama di makam Panjang jelang puncak grebeg Suro Segaran, Kamis malam (10/8/2023).
Kisah lisan yang beredar di kalangan masyarakat setempat beragam. Beberapa menyebutkan bahwa makam tersebut mungkin merupakan tempat peristirahatan seorang tokoh spiritual yang memiliki pengaruh dalam perkembangan agama dan kehidupan masyarakat di masa lampau. Namun, tanpa bukti tertulis atau sumber yang akurat, cerita-cerita ini hanya menjadi spekulasi belaka.
Upaya untuk menguak misteri semakin mendalam. Warga Segaran berencana akan menggandeng pemerintah desa setempat dan beberapa pihak terkait untuk mengungkap misteri makam Panjang. Rohim menyebut, tujuannya untuk memahami akar sejarah dan budaya yang ada di kampung Segaran.
“Kami akan mencoba menelusuri siapa sosok beliau,” ujarnya.
Dalam menghadapi ketidakpastian ini, Rohim bersama masyarakat Kampung Segaran, Desa Banjararum, tetap akan terus menjaga makam Panjang dengan rasa hormat dan kepercayaan yang tulus. Meskipun tak banyak yang diketahui tentang siapa yang beristirahat di sana, makam ini tetap menjadi pusat spiritualitas.
“Kami bersama warga di kampung Segaran RW 10 ingin menjadikan makam Segaran menjadi tempat wisata religi. Kebetulan di momen grebeg Suro ini, lokasi makam panjang kami bersihkan dengan warga. Ke depan akan kami jaga dan rawat, dan rutin akan diadakan doa bersama kepada Allah SWT atas jasa beliau,” ujar Rohim didampingi Yudi, seorang tokoh pemuda setempat sekaligus penggerak bersih-bersih makam Panjang.
Makam Panjang Segaran sebagai penanda bahwa ada banyak lagi hal yang belum diketahui di balik cerita masa lalu. Keingintahuan akan sejarah dan warisan budaya lokal tetap hidup, dan mungkin suatu hari nanti, misteri di balik makam ini akan terungkap, mengisi celah-celah yang selama ini menjadi teka-teki. (Saf)