Javasatu,Gresik- Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengajak kepada seluruh Kepala Desa (Kades) lebih aktif sosialisasi tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro ke warganya.
Hal itu diungkapkan Bupati Yani saat rapat koordinasi pelaksanaan dan evaluasi PPKM Mikro pada Rabu (28/4/2021) bertempat di halaman Parkir Pemkab Gresik.
“Yang harus disosialisasikan adalah terkait cara memutus penyebaran Covid-19, yaitu dengan mengetatkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas” terang Bupati Gresik.
Bupati menambahkan, anggaran Dana Desa (DD) minimal 8 persen dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan PPKM Mikro.
“Diharapkan seluruh kepala desa agar tidak lengah dan punya strategi dalam menghadapi pandemi Covid 19 karena Covid 19 masih ada” tukas Bupati Yani.
Berdasarkan informasi dari Dinkes Gresik, lanjut Bupati, sudah 2 minggu Kabupaten Gresik berada pada status zona oranye dan sebelumnya pernah bertahan 3 minggu di zona kuning.
“Faktor utama adalah PMI (TKI/TKW) sejak bulan Januari sampai dengan April ini banyak TKI/TKW yang datang dari luar negeri. Kami prediksi gelombang lonjakan akan terjadi sebelum maupun pasca lebaran” kata Bupati.
Untuk itu, ia juga meminta Kades agar melaporkan apabila terdapat warganya (tenaga migran) yang baru mudik atau datang dari luar Indonesia.
“Sehingga bisa dilakukan tindakan atau langkah penanggulangan oleh satgas” pungkas Bupati Gresik.
Sementara itu Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua elemen selama pelaksanaan PPKM mikro karena dalam capaian kita pernah berada di zona kuning itu semua berkat kerja keras dari kita semua.
“Kegiatan masyarakat bisa dilonggarkan dan ini merupakan dampak positif bagi kita semua sehingga diharapkan Kades tidak kendor dalam melaksanakan PPKM Mikro dan Kita memiliki ancaman yang hampir sama dengan India berkaitan dengan tradisi keagamaan, dan sebentar lagi kita akan melaksanakan tradisi lebaran sehingga harus kita waspadai” papar Kapolres Gresik.
Kapolres menegaskan, pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik sehingga perlu dukungan dari Kita semua terkait penegakkan prokes guna penekanan penyebaran Covid 19.
Selanjutnya, Dandim 0817, Letkol Inf Taufik Ismail menambahkan, hingga saat ini pemenuhan Babinsa belum 100 persen mencover setiap desa di Kabupaten Gresik, sehingga masih ada yang merangkap jabatan.
“Saat ini belum adanya timbal balik dari bawah ke atas dalam penanggulangan Covid 19 sehingga perlu adanya timbal balik dari bawah ke atas dengan cara memberikan info dan salah satu permasalahan terbesar dalam menghadapi penyebaran Covid 19 adalah adanya tenaga imigran sehingga kades harus lebih proaktif” imbuh Dandim.
Kajari Kabupaten Gresik, Heru Winoto juga menambahkan agar kades untuk lebih aktif dalam menekan penyebaran Covid 19.
“Dengan cara mensuport kegiatan yang ada di desa dengan memanfaatkan alokasi anggaran desa” tutup Kajari Gresik.
Sebagai tambahan informasi, turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Aminatun Habibah, Kepala PN Gresik Wiwin Arodahwati, Asiten III Tursilowanto Hariogi, Kepala BPN Gresik Dr. Asep Heri, Kadinkes Gresik drg Saifudin Ghozali, Jajaran OPD Pemkab Gresik Camat dan Kades se Kabupaten Gresik. (Bas/Saf)