JAVASATU-MALANG- Wayang Topeng Bapang Jatiguwi dilestarikan sebagai ikon Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang oleh Wakil Bupati Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, S. H., M. H, Selasa (21/12/2021) pagi.

Peresmian tersebut merupakan rangkaian dari Launching Program Desa Berdaya Provinsi Jawa Timur Tahun 2021.
Tampak setibanya di tempat acara, Wakil Bupati Malang disuguhi dengan pertunjukan wayang topeng dengan lelakon ‘Sirnane Pagebluk Jenggolo’.
Turut hadir pada acara tersebut di antaranya perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malang, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Tim Desa Berdaya Provinsi Jawa Timur, serta Muspika Sumberpucung.
Dalam sambutannya, Drs. H. Didik Gatot Subroto, S. H., M. H menyampaikan bahwa Desa Jatiguwi memiliki suatu potensi seni budaya yang luar biasa.
“Seni ini luar biasa dan juga bisa menghasilkan. Saya berharap seni ke depannya bisa dijadikan pilihan profesi, utamanya bagi para generasi muda di Kabupaten Malang,” pesannya.
Melalui sanggar-sanggar seni, akan melahirkan generasi seniman yang luar biasa. Berkaitan dengan hal tersebut, pada tahun 2022 nanti, Pemerintah Kabupaten Malang akan mulai mempersiapkan gedung seni terbuka di Kepanjen yang direncanakan bertempat di sebelah selatan Kantor Pengadilan. Dengan harapan para seniman di Kabupaten Malang, baik tradisional maupun modern, memiliki panggung untuk tampil dan bisa go public hingga mancanegara. Salah satu keuntungannya adalah bisa rekreasi secara gratis dan mendapatkan uang saku, sehingga bagaimana seni yang berawal dari hobi, bisa dijadikan sebuah profesi.
Lebih lanjut Wakil Bupati Malang berharap, dengan kehadiran Desa Berdaya ini semua pihak bisa bersinergi, perekonomian didukung dan kebudayaan dilestarikan. Tentunya Pemerintah Kabupaten Malang memberikan support kepada seniman di Kabupaten Malang. Meski demikian, kesenian yang digeluti menjadi profesi harus dimulai dengan niat dan usaha yang serius.
Pemerintah Kabupaten Malang bisa memfasilitasi melalui DPMD dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Sebagai contoh dengan memanfaatkan Taman Krida Budaya di Kota Malang, hingga Stadion Kanjuruhan sebagai ruang untuk menampilkan pertunjukkan seni budaya.
Kreatifitas menjadi penting untuk menuju Malang Makmur. Maju dan Agamis, apabila Desa Jatiguwi mampu bersaing dengan tetap mengedepankan agama namun tidak meninggalkan kebudayaan. Kreatif, menunjukkan kolaborasi antara generasi tua dan muda, serta pendampingan dari Pemerintah. Mandiri, di saat kebudayaan ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas, maka diharapkan Desa Jatiguwi bisa menjadi desa yang mandiri. Unggul, diharapkan Desa Jatiguwi yang ditetapkan sebagai Desa Berdaya dapat turut mewarnai penghargaan yang telah diterima Pemerintah Kabupaten Malang selama ini.
Dan yang terakhir adalah Responsif, yaitu memiliki kemampuan untuk menangkap ruang dan peluang, utamanya dalam memanfaatkan penggunaan media sosial sebagai media promosi budaya.
Sementara itu, perwakilan DPMD Provinsi Jawa Timur, Kukuh Trisandi, S. Pi., M. T., menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Timur melalui program Desa Berdaya telah memberikan bantuan kepada 528 desa di 30 kabupaten/kota senilai 48 milyar. Sedangkan khusus untuk Kabupaten Malang, sebanyak 30 desa telah diberikan bantuan senilai 2,746 milyar, dan merupakan penerima bantuan paling banyak dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Adapun 3 kategori Desa Berdaya yaitu desa wisata alam, desa wisata budaya dan desa yang memajukan produknya.
“Selamat kepada Kepala Desa Jatiguwi, semoga dengan adanya program Desa Berdaya ini Desa Jatiguwi menjadi lebih sejahtera, mandiri, dan kesenian kita semakin berkembang dan dikenal, serta terus dilanjutkan oleh anak cucu kita,” pungkasnya. (Agb/Arf)