JAVASATU-GRESIK- Komisi III DPRD Gresik bersama empat OPD dan akademisi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) serta Universitas Gresik (UNGRES) melakukan focus group discussion (FGD) membahas percepatan pembangunan infrastruktur pasca pandemi Covid-19 di Kabupaten Gresik.
Ketua Komisi III DPRD Gresik Asroin Widyana mengatakan, beberapa poin yang menjadi pembahasan FGD diantaranya, memfokuskan sejumlah program pembangunan infrastruktur pasca pandemi yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Kemudian, pengoptimalan penggunaan anggaran Dana Desa (DD) oleh desa masing-masing, untuk membangun infrastruktur wajib menggunakan pola atau sistem padat karya dari warga desa setempat” kata Asroin Widyana kepada awak media.
Selain itu, dikatakan dia, perlunya penguatan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di tiap wilayah atau desa untuk mengelola wisata desa. Di samping itu peran pemerintah daerah dalam mensupport kegiatan tersebut sesuai kebutuhannya agar bisa berjalan.
Pada FGD, juga dibahas pembangunan jalan lingkar kota yakni dari Nippon Paint atau Prambangan Kecamatan Kebomas sampai ke Banjarsari Kecamatan Cerme. Kata Asroin Widyana, rencana pembangunan jalan itu segera dituntaskan dengan anggaran APBD Kabupaten Gresik.
“Karena itu untuk memperlancar transportasi dan jaringan jalan yang dibutuhkan masyarakat. Di mana penuntasan jalan lingkar kota mulai Nippon Paint atau Prambangan sampai Banjarsari, itukan impian pemerintah kota yang belum selesai selama 13 tahun” terangnya.
“Kesimpulan dari hasil pembahasan dalam FGD ini berupa rekomendasi akan kita sampaikan kepada eksekutif yang menaungi OPD terkait di bidang infrastruktur” tambahnya.
Perlu diinformasikan, 4 OPD yang hadir FGD yakni, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Bappeda, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Dinas Perhubungan.
Selain itu, akademisi dari UMG, UNGRES serta tiga Pemdes di wilayah Kecamatan Kebomas yakni, Pemdes Kembangan, Kedanyang dan Pemdes Prambangan. (Adv/Bas/Saf)