
Menulis Itu (Tak) Mudah
Oleh: KRT Agus Istijantonagoro
Refleksi dan Feedback untuk Kelas daring Satupena Penulisan Fiksi dan Esai
serta Tips Berwirausaha
Bagi anggota satupena menulis itu mudah-boleh jadi-tapi menulis itu sia-sia bila tak ada yang membacanya. Siapa pula akan membacanya bila tidak “dipasarkan”. Menulis dan “memasarkan” itu ibarat dua sisi mata uang. Itulah kenapa menulis menjadi tak mudah. Untuk itulah satupena menyelenggarakan kelas daring Penulisan Fiksi dan Esai serta Tips Berwirausaha 15-18 November 2022.
Puncak reputasi penulis saat ini dicapai oleh JK Rowling, dengan novelnya Harry Potter yang menjadikannya penulis terkaya sedunia. Demikian Ketua Umum Satu Pena, Denny JA dalam pembukaan Latihan tersebut.
Sebelumnya JK Rowling seorang Wanita yang hidup sederhana di apartemen murah. Dari Manchester ke London ia harus naik kereta api. Di luar jendela tampak petani di ladang gandum yang luas, gedung-gedung tua yang menyimpan jejak peradaban berabad-abad silam. Dalam perjalanan kereta api Manchester-London itulah JK Rowling mendapatkan inspirasi sehingga timbul gagasannya untuk menulis novel Harry Potter.
Lima tahun ide itu berkecamuk di kepala JK Roling tapi novel itu tak kunjung selesai dituliskan. Berkali-kali wanita itu mengalami depresi, cerai dari suaminya dengan anak yang masih bayi, tanpa pekerjaan, sehingga harus menggantungkan hidup pada tunjangan dari negara. Segala kesulitan hidup pribadi JK Rowling itu berjalan bersamaan dengan proses kreatifnya.
Setelah dengan susah payah novel itu berhasil ia selesaikan, tak kunjung ada penerbit yang mau menerimanya. Novel itu dikatakan kuno. Di zaman sekarang, siapa pula mau membaca novel tentang penyihir? Telah 12 penerbit menolaknya, tapi JK Rowling teguh pada visinya. Sampai akhirnya Bloomsbury Pablishing mau membelinya dengan harga USD4000 atau sekitar Rp60 juta. Harga yang sangat rendah dibanding beaya hidup di Inggris. Tapi JK Rowling menerimanya. Harry Potter and the Phillosopher Stone terbit di London, 26 Juni 1997. Tanpa diduga novel itu meledak di pasaran. Dari sanalah segalanya bermula.
Setahun kemudian Novel tersebut terbit di Amerika dengan judul Harry Potter and the Secret Stone. Menyusul di Indonesia terbit dengan judul Harry Potter dan Batu Bertuah. Novel itu laku 15 juta copy. Dari novel Harry Potter berikutnya JK Rowling mendapat bayaran USD100 ribu atau senilai Rp1,5 Miliar. Dua puluh lima kali lipat lebih banyak dari bayaran sebelumnya. Harry Potter terbit dalam 7 judul berseri.
Harry Potter kemudian dialih wahanakan dalam film TV. Video games, Teater dan Games Park. Gedung-gedung dan karakter-karakter dalam Harry Potter dihidupkan dalam wahana taman hiburan. Sehingga seolah Harry Potter benar-benar hadir di tengah kehidupan nyata. Dan tentu saja film layar lebar yang ditonton jutaan orang penduduk bumi. Sekarang JK Rowling telah menjadi penulis terkaya dengan asset tak kurang dari 15 triliun Rupiah.
Ada tiga kekuatan yang membuat JK Rowling mencapai puncak reputasi, pertama visi yang kuat. Kedua passion, yang membuatnya teguh dan tahan banting. Dan yang ketiga adalah entrepreneurship.
Tidak hanya keterampilan menulis, tapi punya entrepreneurship. Itulah inti dari pelatihan ini. Karena di zaman sekarang persaingan kompetensi begitu tinggi, sehingga yang unggul bukan mereka yang hanya bagus tulisannya tapi juga mereka yang mengetahui aneka tips dan peluang-peluang yang membuat karyanya dibaca, meluas, komersial, beralih ke berbagai wahana. Itu semua adalah entrepreneurship.
Pada hari pertama dan kedua Ivan Lanin berceramah tentang karya ilmiah popular, penyusunan esai dan penceritaan. Ia menguraikan penjelasan tentang Karakteristik karya Ilmiah, Penyusunan karya Ilmiah Populer, Karakteristik Esai, Penyusunan esai, Motif dan Elemen dasar Penceritaan, Struktur dan bahan penceritaan dan Gramatika serta Ejaan.
Ceramah dilanjutkan dengan tanya jawab. Ivan Lanin adalah sarjana Teknik Kimia ITB yang kesasar menjadi ‘tukang’ bahasa. Ia berpengalaman dalam banyak pekerjaan yang berkaitan dengan bahasa. Di antara 200 lebih peserta banyak yang menyatakan puas dengan ceramahnya.
Hari ketiga Zerry Hendrik berceramah tentang Merangkai Kata di Media Sosial dan Teknik Penulisan Wara (copywriter). Ia seorang yang berhasil membangun satu perusahaan yang bergerak dalam jualan kata-kata. Perusahaannya Namanya cukup unik, KAPITULIS. Menyiratkan kapitalisme dan tulis-menulis sekaligus. Ceramah dilanjutkan dengan tanya jawab. Banyak diantara peserta menyatakan puas dengan ceramahnya.
Sebagai penutup di hari terakhir Akmal Nasery Basral, Jurnalis dan penulis berpengalaman yang dianugerahi banyak penghargaan. Ia berceramah tentang pengalaman nyata hidupnya dari menulis.
Materi-materi dalam pelatihan ini saya lampirkan di bawah.
Umpan Balik (feedback) untuk Penyelenggara. Bila pelatihan ini akan ditindaklanjuti dengan peserta yang sama materi berbeda. Atau peserta baru yang berbeda dengan materi sama. Maka berikut ini umpan balik untuk penyelenggara.
Pertama, pelatihan 15-18 November 2022 lalu saya anggap sukses. Banyak peserta menyatakan puas dan merasakan manfaatnya.
Kedua, menulis adalah keterampilan. Untuk itu dalam penyelenggaraan selanjutnya saya anjurkan untuk memperbanyak prosentase praktik. Caranya adalah; merubah bentuk (ceramah dan tanya jawab) menjadi Siklus Belajar; Penugasan-Presentasi-Pembahasan-Penyimpulan.
Ketiga, waktu. Dari segi waktu, pelatihan kemarin adalah 4 x 3 jam efektif = 12 jam efektif. Dibagi dalam 4 hari berturut-turut. Dalam penyelenggaraan selanjutnya waktu bisa tetap. 12 jam Efektif dibagi dalam 4 hari dalam rentang waktu 4 minggu. Sehingga peserta memiliki waktu seminggu setiap kali mengerjakan tugas. Atau rentang waktu diatur sesuai volume tugas yang diberikan.
Keempat, dengan demikian, teori yang sudah didapat dalam Latihan kemarin akan ditindak lanjuti dengan praktik dalam mengerjakan tugas. Dan prosentase praktik akan jauh lebih besar dari teori. Dapat diharapkan efektifitas Latihan meningkat dan menulis menjadi mudah. Tugas akhirnya tentu saja sebuah tulisan. Bisa dipilih sepuluh terbaik dari tugas akhir untuk diterbitkan, misalnya.
Kelima, untuk keperluan pelatihan model seperti diatas (partisipatoris & learning by experience) moderator harus ditambah, minimal 3 orang. Karena harus Menyusun desain Latihan. Menjalankan desain Latihan. Memberi tugas-tugas. Menerima dan memeriksa tugas-tugas. Memandu dan menjaga iklim belajar. Bila memang dibutuhkan, saya bisa bantu menyusun desain latihannya. Terimakasih dan salam Satu Pena, Merdeka. (Lereng Sindara, 18 November 2022) – (Artikel dikirim: Koordinator Satupena Jawa Timur Indonesia, Drs. Akaha Taufan Aminudin)
Selamat Succesfull Sedulur SatuPena SatuHati SatuJiwa SatuRasa KOMPAK KEBERSAMAAN sepanjang masa Succesfull Sedulur