
OPINI
Apa Manfaat Kota Malang Masuk Jejaring Kota Kreatif Dunia UNESCO?
Oleh: Haris Wibisono – Onino Architecture Agency – Pegiat Ekonomi Kreatif Indonesia
Pada 31 Oktober 2025, UNESCO mengumumkan sejumlah kota resmi diterima sebagai anggota Jejaring Kota Kreatif Dunia. Salah satunya adalah Kota Malang, yang ditetapkan sebagai Kota Kreatif di bidang Media Art. Di tingkat Asia Tenggara, Malang menjadi kota pertama, sementara di Asia menempati posisi keempat.
Masuk dalam jejaring kota kreatif dunia bukan sekadar ikut lomba tingkat nasional dan menerima trofi atau sertifikat. Pengakuan ini adalah validasi internasional atas upaya kota dan menempatkan Malang sejajar dengan kota-kota kreatif dunia lainnya.
Namun, banyak masyarakat bertanya: “Untuk apa usaha ini dilakukan? Apa manfaatnya bagi warga?” Kota Malang memang masih menghadapi persoalan nyata: kemacetan, genangan air, pasar tradisional yang semrawut, transportasi umum yang belum optimal, dan pembangunan yang belum terasa berdampak signifikan bagi kualitas hidup masyarakat.
Persoalan ini menimbulkan perbedaan pandangan. Sebagian masyarakat skeptis terhadap penghargaan atau predikat kota kreatif, sementara sebagian lainnya melihatnya sebagai hasil kerja keras yang perlu dimaknai lebih dari sekadar simbol prestise.
Kreativitas sebagai Faktor Strategis Pembangunan
Tugas pemerintah kota adalah mengelola potensi lokal dan menjadikan predikat ini sebagai alat strategis untuk pembangunan. UNESCO menegaskan, “creativity as strategic factor of sustainable development as regards economic, social, cultural and environment aspects”. Kreativitas harus menjadi faktor strategis dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
Momentum ini harus dijadikan titik awal memperbaiki pembangunan Kota Malang. Potensi lokal yang kaya ide dan solusi harus diberdayakan, bukan hanya mengandalkan pihak luar dengan janji-janji dan biaya tinggi. Setiap konsep pembangunan perlu diuji dampaknya sebelum diterapkan, dan setiap pejabat harus mempertanggungjawabkan keputusan yang dibuat sesuai janji dan amanah jabatan.
Peran Seni Media dalam Ekonomi Kreatif
Sebagai Kota Kreatif di bidang Media Art, Malang memiliki peluang besar mengembangkan 17 subsektor ekonomi kreatif. Seni media berfungsi sebagai alat komunikasi, ekspresi kreatif, dan inovasi untuk menciptakan nilai tambah. Berikut beberapa contohnya:
-
Aplikasi: Seni media mendukung UI/UX aplikasi yang menarik, misal Duolingo.
-
Arsitektur: Visualisasi 3D untuk bangunan dan kawasan kota menggunakan AutoCAD, SketchUp, Lumion.
-
Desain Interior: Rendering 3D membantu klien memvisualisasikan tata ruang.
-
Desain Komunikasi Visual: Visualisasi ide melalui grafis, video, atau digital, misal desain logo Apple.
-
Desain Produk: Membuat prototipe digital, misal produk elektronik seperti iPhone.
-
Fashion: Presentasi koleksi melalui fashion show virtual dan visualisasi 3D.
-
Film, Animasi, Video: Menciptakan narasi visual, misal film animasi Toy Story.
-
Fotografi: Pengolahan foto digital untuk karya artistik atau komersial.
-
Kriya (Crafts): Membantu perajin memvisualisasikan dan memasarkan produk digital.
-
Kuliner: Visualisasi menu, fotografi makanan, video promosi restoran.
-
Musik: Visualisasi audio, animasi musik video, desain sampul album.
-
Penerbitan: Tata letak buku, majalah, e-book interaktif.
-
Periklanan: Iklan visual dan kampanye digital menarik.
-
Seni Pertunjukan: Visualisasi teater melalui proyeksi video, LED, efek visual.
-
Seni Rupa: Seni digital dan promosi karya melalui platform digital.
-
Televisi dan Radio: Produksi konten interaktif dan pengeditan visual/audio.
-
Pengembangan Permainan: Desain karakter, lingkungan, cerita dalam game, misal The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Menuju Kota Kreatif yang Manfaatnya Dirasakan Warga
Predikat Kota Kreatif UNESCO seharusnya lebih dari sekadar penghargaan. Kreativitas harus menjadi solusi nyata melalui kolaborasi lintas sektor sesuai bidang keilmuan yang relevan. Dengan komitmen seluruh pemangku kepentingan, kota kreatif dapat benar-benar meningkatkan kualitas hidup warganya, bukan hanya menjadi simbol prestise internasional.
Kota Malang kini memiliki peluang besar untuk membuktikan bahwa kreativitas bukan hanya identitas, tetapi juga strategi pembangunan berkelanjutan yang nyata manfaatnya bagi masyarakat. (*)