email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Jumat, 25 Juli 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Jangan Tunggu Kehilangan untuk Menyadari Arti Kehadiran

by Redaksi Javasatu
3 Juni 2025
Ilustrasi
[Catatan Redaksi]

Jangan Tunggu Kehilangan untuk Menyadari Arti Kehadiran


“Kalau sudah tiada baru terasa, bahwa kehadirannya sungguh berharga.”

Sepotong lirik dari lagu Kehilangan milik Rhoma Irama ini bukan sekadar rangkaian kata puitis. Sepertinya itu adalah tamparan halus, sekaligus pengingat keras, tentang kecenderungan manusia yang sering lupa: menyepelekan yang dekat, dan baru sadar saat semuanya telah tiada.

Kehilangan kerap jadi titik balik paling jujur dalam kehidupan. Saat seseorang, entah itu orang tua, pasangan, sahabat, atau bahkan waktu telah pergi, barulah kita menyadari nilainya. Padahal, Allah SWT dan Rasulullah telah banyak mengingatkan agar kita tidak lalai terhadap nikmat, tidak berlebihan dalam benci, dan senantiasa bersyukur atas apa yang ada.

KONTEN PROMOSI

Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 286, Allah SWT menegaskan:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…”

Ayat ini mengajarkan bahwa segala yang hadir dan pergi dalam hidup manusia, termasuk kehilangan adalah bagian dari takaran Ilahi yang penuh hikmah. Maka setiap kehadiran yang kini kita anggap biasa, sejatinya adalah nikmat yang tak selalu bisa kita ulang.

Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

BacaJuga :

Mari Mengenal Islam Sosialis bukan Sosialis Islam!

S P I O N

ADVERTISEMENT

“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu padanya: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari)

Hadis ini menegaskan bahwa manusia sering terlambat sadar atas nilai dari apa yang mereka miliki. Kita terlalu sering menyia-nyiakan yang hadir di depan mata, dan terlalu mudah membenci saat berbeda pandangan. Baru setelah semuanya menghilang, hati menjerit dan akal menyesali.

Dalam hal relasi sosial, Islam bahkan memberi garis yang jelas untuk tidak larut dalam cinta ataupun benci secara berlebihan. Rasulullah SAW bersabda:

“Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, bisa jadi ia akan menjadi musuhmu suatu hari nanti. Dan bencilah musuhmu sekadarnya saja, bisa jadi ia akan menjadi kekasihmu suatu hari nanti.”
(HR. Tirmidzi)

Lagu Kehilangan bukan sekadar tembang melankolis. Itu adalah cermin dari realitas manusia yang sering menunda rasa syukur, menunda penghargaan, hingga semuanya terlambat. Lagu ini menggugah kesadaran kolektif, agar kita tak membenci secara membabi buta, tak abai pada yang setia, dan tak menunggu kematian untuk menyesali kelalaian.

Karena pada akhirnya, seperti pesan dalam liriknya “kalau sudah tiada, baru terasa”.

Maka selagi masih ada, hargailah. Selagi masih hidup, jangan sia-siakan. Setiap kehadiran adalah anugerah, setiap perpisahan adalah pelajaran.

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Merayakan Satu Tahun, GAC Indonesia Tawarkan Promo Mobil Listrik dan Emas di GIIAS 2025

Polisi Bongkar Jaringan Pil Double L di Kota Batu, 16.400 Butir Okerbaya Disita

ADVERTISEMENT

Jalan Nasional Berlubang di Malang Ditambal BBPJN Setelah Aksi Warga Pakai Tanah

Jelang Konser Sketsa Jalanan, Anto Baret hingga Marjinal Curhat Soal Perlawanan Budaya

Mahasiswa UNIRA Malang Terlibat Tradisi Bersih Desa Jatirejoyoso Syukuri Ketahanan Pangan

Prev Next

POPULER HARI INI

Benih Ikan Nila di Bangelan Malang Ditebar, Mahasiswa UNIRA Dorong Ketahanan Pangan Warga

Yayasan Ujung Aspal Jatim Apresiasi 25 Tokoh Penggerak Pembangunan Kota Batu

Khofifah Dorong Ekowisata Berbasis Konservasi, Targetkan Wisatawan Lebih Lama di Jatim

Warga Malang Tambal Jalan Nasional Berlubang Pakai Tanah, Cegah Kecelakaan

Mahasiswa KKN-T UNIRA Malang Ajak Warga Desa Tegalsari Hidup Sehat dan Mandiri Pangan

BERITA LAINNYA

Merayakan Satu Tahun, GAC Indonesia Tawarkan Promo Mobil Listrik dan Emas di GIIAS 2025

Jelang Konser Sketsa Jalanan, Anto Baret hingga Marjinal Curhat Soal Perlawanan Budaya

10 Tahun Program EDGE di Indonesia: 4,3 Juta Meter Persegi Bangunan Tersertifikasi Hijau

LK Ara Luncurkan Buku Puisi “Didong dan Tari Guel”, Wariskan Budaya Gayo

PLN Gandeng Bank dan Developer Permudah Sambungan Listrik Perumahan di Jatim

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Yayasan Ujung Aspal Jatim Apresiasi 25 Tokoh Penggerak Pembangunan Kota Batu

Istri Bersimbah Darah, Suami Tewas Gantung Diri di Lawang Malang

Benih Ikan Nila di Bangelan Malang Ditebar, Mahasiswa UNIRA Dorong Ketahanan Pangan Warga

BLT DBHCHT Gresik Cair, Balongpanggang Jadi Lokasi Perdana

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

KONTEN PROMOSI
  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

%d