JAVASATU.COM-BATU- Komisi V DPR RI dan Dirjen PUPR memuji kemegahan pembangunan pasar Induk Among Tani Kota Batu di Jalan Dewi Sartika Kota Batu Jawa Timur, bukan hanya dilihat dari desainnya yang bagus tetapi juga sirkulasi udara yang sangat bagus, aman dan nyaman meski tanpa AC.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) Hj Sadarestuwati saat ditemui usai meninjau pembangunan pasar induk Kota Batu, Jumat (7/9/2023) pagi.
Pembangunan Pasar Induk kota Batu yang menelan anggaran Rp 166 miliar melalui dana APBN tahun 2021-2023, Sadarestuwati berharap kebersihan dan ketertiban pedagang harus diutamakan.
“Karena Saya melihat kemegahan pasar ini, kalau tidak dirawat dengan baik, pedagangnya kemproh, kasihan para pengunjungnya,” jelasnya.
Dengan adanya pasar yang megah, ungkap dia, hendaknya keberadaan pasar bisa memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat yang ada di sekitar kota Batu.
“Bila Pasar nantinya sudah ditempati, kami berharap seluruh pedagang yang lama dapat berjualan di sini, jangan sampai pedagang lama tidak mendapatkan tempat,” ungkap dia yang juga diamini Sri Rahayu anggota DPR RI komisi V F-PDIP dapil Jawa Timur VI.
Yang perlu dikembangkan, tutur dia, adalah Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R).
“Harus kita persiapkan harus kita anggarkan , mungkin kemarin lupa menganggarkan. Itu segera diprogramkan,” tuturnya.
Direktur Kepatuhan Intern, Direktorat Jenderal Cipta Karya PUPR, Vincentius Untoro Kurniawan, menyampaikan bahwa pasar terbesar di Jawa Timur ini dibangun dengan konsep pasar modern dan green building.
“Artinya, tanpa perlu AC pun, udara dapat mengalir lancar dan tetap sejuk dan nyaman untuk pedagang dan pengunjung,” kata Vincentius.
Vincentius mengatakan, kios sudah diundi dan selanjutnya pada 20 September 2023 pedagang sudah bisa masuk pasar induk dan selanjutnya akan segera diresmikan.
Sementara Eko Suhartono Kepala Diskumperindag kota Batu dihadapan rombongan komisi V DPR RI saat meninjau pembangunan pasar menyampaikan bahwa Pasar Induk Kota Batu ini dibiayai dana APBN sebesar Rp 166 Miliar.
“Pembangunan dimulai 29 Desember 2021 hingga 21 Mei 2023, diatas lahan seluas 34 ribu meter persegi dan terdapat 9 zona plus parkir, kemudian ada 914 los dan 1716 kios,” kata eko Suhartono.
Ia menyebut Pasar Induk Kota Batu adalah pasar yang lengkap, menyediakan pasar basah, pasar daging, sayur, buah pakaian hingga food court.
“Ini akan mampu menjadi pusat belanja yang aman dan nyaman, pasar ini akan buka 24 jam, karena ada pasar pagi yang dibuka mulai pukul 02.00 WIB dini hari,” jelas Eko.
Lanjutnya, perlu dicatat pasar ini mengusung konsep no one left behind, karena pasar induk ini tidak memiliki halaman belakang, semua toko mendapat posisi halaman depan. (Yon/Arf)