JAVASATU.COM-MALANG- Menanggapi berbagai aduan masyarakat terkait kemacetan di sejumlah titik di Kota Malang, Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang Fraksi PKB, Arief Wahyudi, SH meninjau langsung kepadatan arus di kawasan Klojen Kota Malang. Sebagai warga Klojen dirinya ingin memastikan apa yang menjadi keresahan warga Klojen.
![](https://javasatu.com/wp-content/uploads/2023/02/wp-1677166018043-700x394.jpg)
Dalam pantauannya, tidak didapati kepadatan ataupun kemacetan baik dari pengguna jalan maupun angkutan umum. Hal ini menepis anggapan satu jalur sumber kemacetan.
“Yang diubek ubek untuk jalur satu arah adalah Klojen. Ini dapil saya, dan setiap hari saya hidup di Klojen, berangkat-pulang kerja lewat satu arah. Saya tidak bisa merubah sesaat mindset sopir sampai mereka sadar sendiri rekayasa ini sebenarnya tidak merugikan. Namun melancarkan jalur yang sudah ada. Mudah mudahan mindset untuk minta Contra flow bisa berbalik arah,” ungkap Arief, Kamis (23/2/2023).
Arief menambahkan, adanya jalur satu arah justru menguntungkan sopir angkot. Dengan rute memutar justru akan menambah penumpang.
“Contoh, jalur Semeru biasanya mereka hanya lewat jalur Kayutangan lurus. itu jalur pertokoan semua. Tapi kalau mereka lewat Bromo-Welirang mereka akan ketemu penumpang lebih banyak,” tambah Arief mencontohkan.
![](https://javasatu.com/wp-content/uploads/2023/02/wp-1677166018083-700x394.jpg)
Sementara menurut Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, kepadatan arus pasca-rekasaya lalu lintas (lalin) di Kota Malang relatif landai. Tidak terjadi kepadatan yang signifikan yang menyebabkan kemacetan.
“Arus kendaraan yang masuk dari arah jalan Aris Munandar, volume kendaraannya tidak banyak. Jadi tidak terlalu berpengaruh pada kemacetan. Terbayang dari arah Selatan, Blitar dan Gadang menuju ke Kota Malang, didominasi oleh kendaraan besar. Ini riil, bukan asumsi, berdasarkan data,” beber Widjaja Saleh Putra, Kamis (23/2/2023).
Lebih lanjut Widjaja mengatakan bahwa telah ada penurunan upaya dari Pihak pengguna jalan untuk menerobos contra flow. Sejauh ini hanya ada satu angkot yang menerobos contra flow.
“Dalam kenyataannya semakin menurun yang menerobos kontra flow. Disarankan agar tidak melakukan itu, karena sangat berbahaya. Ini merupakan hasil kerjasama dengan petugas dan masyarakat terutama dalam hal menyadari peraturan yang berlaku,” imbuhnya menerangkan.
Kadishub juga mengapresiasi peran serta masayarakat dalam mendukung lalu lintas di Kota Malang agar kondusif. Bersama dengan masyarakat tercipta Kota Malang yang lebih kondusif.
“Mereka dengan sabar mengikuti rambu lalu lintas. Memperlancar arus lau lintas. Ini yang perlu kami apresiasi,” ucapnya mengakhiri. (Dop/Saf)