JAVASATU-MALANG- Adalah Moura Eka Sandrina, pelajar SMAN 1 Lawang Kabupaten Malang ini, tergugah dirinya aktif dalam aksi sosial membantu warga yang terdampak COVID-19. Dan juga ia harus bisa membagi waktu belajar melalui online.

“Saya harus bisa atur waktu antara belajar, dan ikut aktif sosial. Semua berawal dari rasa prihatin saya, saya melihat dampak dari kasus COVID-19 yang semakin parah, sehingga saya tergerak untuk bisa menyumbangkan pikiran dan tenaga saya untuk membantu warga yang terdampak COVID-19,” kata adik dari Runner Up Duta Pancasila Kabupaten Malang 2020, Mozza Indira Sylvani.
Moura begitu akrab dipanggil, mengungkapkan dirinya gabung di Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) pada awal Juli 2020 sialm, setelah tertarik aktifitas kakaknya yang lebih dulu aktif di MBLC dalam misi sosial di Malang Raya.
“Kebetulan saya sebelumnya banyak waktu habis untuk medsosan, ingin rasanya kebiasaan itu diisi dengan kegiatan sosial di MBLC,” ungkap remaja yang hobi otak atik aplikasi foto dan video ini.
Baginya bergabung dengan MBLC beberapa hari, hati, mental dan raganya seperti klik, karena berada di lingkungan para relawan yang umumnya lebih tua dan lebih pengalaman dari Moura.
“MBLC wadah yang tepat untuk menyalurkan visi dan misi saya untuk membantu tenaga saya dan bakat saya untuk turut membantu mengurangi dampak COVID-19. Disini banyak kakak kakak, tokoh hebat di Malang Raya yang bekerja tulus ikhlas bekerja sosial, saya juga mendapatkan pelajaran gotong royong yang sangat penting untuk menuntaskan pandemi ini,” tuturnya serius.
Tidak hanya itu, di MBLC juga saling menghargai dan menghormati antar relawan, tidak meremehkan ataupun membully kerja relawan muda seperti dirinya, semua saling bahu membahu tujuannya menolong sesama.
“Bhumi Arema harus diselamatkan. Karena itu, pekik Salam Satu Jiwa selalu ada saat apel pembukaan maupun penutupan kerja. Itu yang membuat saya merinding dan tergugah semangatnya untuk membantu di MBLC” lugasnya.
Pelajaran lain yang tidak didapatkan di sekolah, di MBLC, Moura seakan mendapatkan pengetahuan tentang disiplin protokol kesehatan, bahkan dia juga telah mendapatkan vaksin untuk remaja.
“Di MBLC rutin semua relawan tiap dua minggu di lakukan swab antigen dari RSIA Mawar (Mardi Waloeja Rampal, red). Selama aktifitas wajib pakai masker ganda, hand sanitizer selalu ada, sebelum dan usai bekerja disemprot disinfektan, sampai konsumsi makanan bergizi dan vitamin” paparnya.
Baca Juga:
Moura berharap kalangan pelajar dan pihak sekolah memberikan akses untuk aktif di kegiatan sosial ini, meskipun tetap prioritas menjalankan belajar dan tugas sekolah.
“Kita sebagai pelajar,tidak hanya belajar,tetapi mari kita selalu menerapkan jiwa kemanusiaan dan gotong royong di musim pandemi saat ini,karena perlunya warga bantu warga sebagai aksi kita untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, serta pentingnya pemuda untuk turut andil dalam pembangunan negeri karena kalau bukan kita siapa lagi,kalau bukan sekarang kapan lagi. Kita tetap belajar yang utama, tapi juga peduli. Antar relawan antar generasi harus saling menguatkan” pungkasnya bersemangat. (Ary)