Javasatu,Gresik- Bank Sampah ‘Gemes’ milik warga Desa Ngargosari, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik menjadi salah satu bank sampah percontohan oleh kota lain.

Bertempat di gedung Nirwana Kabupaten Magetan pada 3 hingga 4 November 2020, Fitri dan Dewi merupakan pengurus bank sampah gemes menjadi narasumber dalam pelatihan pengelolaan sampah melalui bank sampah.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magetan tersebut, diikuti oleh sekitar 200 peserta.
Ketua Pelaksana, Eni Purwanti dari DLH Kabupaten Magetan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong para pengelolah bank sampah di wilayahnya, selain bisa mengurangi limbah, juga bisa bermanfaat kepada masyarakat.
“Dan juga agar bank sampah yang ada di Kabupaten Magetan bisa maju dan mandiri, serta bisa mengurangi limbah sampah dan limbah rumah tangga” kata Eni. Rabu (4/11/2020).

Materi pertama dipaparkan oleh Fitri, dari bank sampah Gemes. Dalam paparan materinya, Fitri mengatakan, dalam hal pengelolaan sampah kunci yang utama adalah niat. Menurutnya jika tak ada niat dalam mengelola sampah, maka kegiatan tersebut akan berhenti di tengah jalan.
“Kuncinya adalah niat dan disiplin, serta harus berfikir positif dan kreatif” ungkap Fitri, Rabu (4/11/2020) dihadapan peserta pelatihan.
Diterangkan Fitri, dalam hal pengelolaan sampah, memang butuh kefokusan dalam menanganinya, jika dilakukan dengan serius maka akan menjadi sesuatu yang menghasilkan.
“Contohnya, permasalahan limbah minyak jelantah bisa diolah menjadi sabun, agar limbah seperti minyak goreng ibu rumah tangga bisa di kumpulkan dan di jadikan sabun, dan bisa dimanfaatkan untuk mencuci piring, dan lain-lain” terang Fitri.
Diakhir paparannya, Fitri berpesan kepada para peserta pelatihan, agar dalam pengelolaan sampah jangan mudah menyerah.
“Ibu-ibu jangan mudah menyerah dan berusaha agar pencemaran lingkungan bisa dikurangi” Fitri mengakhiri.
Salah satu peserta pelatihan, Sri, dari bank sampah ‘Berkah’ mengungkapkan, sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan dari bank sampah ‘Gemes’, diakuinya, bisa menambah ilmu.
“Alhamdulillah dapat ilmu lagi dari ibu fitri Gresik bank sampah gemes semoga saya bisa terus memanfaatkan sampah di lingkungan kami diolah menjadi kerajinan untuk menunjang ekonomi warga” kata Sri.
Pantauan di lapangan, dalam prosesi pelatihan tersebut, dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. (Bas/Saf)