JAVASATU-GRESIK- Wanita muda 27 tahun asal Kabupaten Gresik bernama Hidayatus Sholihah SM, M.Hum meraih Best Presenter dalam konferensi International Interdisiplinary Study Seminar (IISS) ke-14 yang diadakan secara virtual 1 November 2021.

Hidayatus Sholihah merupakan putri pertama dari empat bersaudara pendiri Relawan Gerak Sosial (RGS) H. Moh. Khozin. Saat ini sedang menempuh kuliah di Pasca Sarjana Universitas Brawijaya (UB) Malang Jurusan Magister Kajian Wanita (Magister Program of Woman’s Study, Multidisciplinary of Post Graduated Program).
Dalam Konferensi IISS, Hidayatus Sholihah menyajikan jurnal dengan tema Gender dengan Judul Women’s Perception Of the Quality of the Comminity’s Role in Waste Management. Dirinya merasa senang dan bersyukur karena materi yang disampaikannya di forum tersebut mendapat apresiasi.
“Di room 7, saya dan teman saya mendapat Best Presenter (pemapar terbaik) dalam tema Gender,” ujarnya dengan senyum.
Dirinya sama sekali tidak menyangka akan capaian ini, karena bagi asisten dosen ini keikutsertaan sertaannya dalam forum internasional tersebut semata-semata bentuk sumbangsih pemikirannya dalam masalah gender.
“Ke depan, saya berharap ada persamaan hak, akses dan kontrol terhadap wanita dengan pria,” pungkas Milenial cantik ini yang selalu konsern dalam persamaan gender ini.
Sementara itu, Pendiri RGS yang akrab disapa Abah Khozin merasa bangga dan bersyukur atas capaian putrinya di forum internasional tersebut.
“Gresik Bupatinya milenial, maka milenialnya harus maju dan berprestasi, Alhamdulillah putri saya tunjukan prestasinya dalam forum tersebut,” ujarnya, Senin (8/11/2021).
Bagi Abah Khozin, demi masyarakat dan negara adalah tujuan utamanya dalam mendidik putra-putrinya.
“Saya selalu mendoktrin anak-anak saya agar dalam setiap perjuangannya bertujuan untuk mengabdi bagi masyarakat dan negara,” tegasnya.
Sebagai tambahan informasi, IISS ada konferensi ilmiah tahunan yang menyediakan platform bagi para ilmuwan, peneliti dan profesional di berbagai disiplin ilmu untuk berbagi kemajuan penelitian dan ide-ide kritis untuk mengatasi masalah sosial.
Konferensi ini ada sejak 12 tahun lalu. Latar belakang adanya konferensi ini berdasarkan pada masalah sosial yang memerlukan pendekatan interdisipliner untuk mencapai solusi holistik.

Konferensi IISS ke-14 ini diikuti 6 perguruan tinggi dari 6 negara, 120 peserta dengan para keynote speaker sebagai berikut;
- Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.
Minister of Environment and Forestry – Indonesia -
Prof. Raphael Heffron
University of Dundee – Scotland Global Energy Law and Sustainability -
Prof. Dan Goodley
University of Sheffield – England Critical Disability Studies -
Prof. Ming-An Lee
National Taiwan Ocean University – Taiwan Adaption of fishery oceanography due to climate change
5.Assoc. Prof. Dilip Khatiwada
KTH Royal Institute of Technology, Sweden Sustainable Energy Engineering and Public Policy
- Adj. Prof. John Southalan
The University of Western Australia (UWA) Mining Regulation, Human Rights and Resources -
Assoc. Prof. Bambang Semedi, Ph.D.
Universitas Brawijaya – Indonesia Marine Environment and Resouce Sensing.
(Bas/Nuh)