JAVASATU.COM- Aice kembali mencatat prestasi dengan meraih WOW Brand Award 2025 untuk kategori es krim. Penghargaan ini menegaskan dominasi Aice sebagai merek es krim terkemuka yang sukses membangun loyalitas konsumen, khususnya di kalangan Generasi Z.

Senior Brand Manager Aice Group, Sylvana Zhong, mengungkapkan bahwa penghargaan ini menjadi bukti keberhasilan strategi Experiential Emotional Branding yang diterapkan Aice. Inovasi rasa, kampanye interaktif, serta pengalaman brand yang menarik menjadikan Aice lebih dari sekadar es krim, melainkan bagian dari gaya hidup anak muda.
“Kemenangan ini menunjukkan bahwa Aice bukan hanya menjual es krim, tetapi juga menghadirkan pengalaman dan nostalgia bagi konsumen. Produk-produk inovatif kami, seperti Aice Mochi Klepon dan Aice Histeria, sukses menarik perhatian Gen Z yang penasaran dengan cita rasa tradisional dalam kemasan modern,” ujar Sylvana, Jumat (14/3/2025) melalui keterangan tertulis.
Strategi Inovasi dan Ekspansi Global
Sebagai merek es krim dengan volume produksi terbesar di Indonesia, Aice terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai varian rasa yang sesuai dengan tren pasar. Produk seperti Aice Sweet Corn, Aice Chocolate Crispy, dan Aice Crispy Ball menjadi favorit konsumen berkat kombinasi rasa unik dan kualitas tinggi.
Tak hanya merajai pasar lokal, Aice juga telah melakukan ekspansi ke berbagai negara seperti Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, Timor Leste, hingga Amerika Selatan dan Afrika. Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi Aice sebagai ikon es krim Indonesia di kancah global.
Menurut survei Key Trends Ice Cream in APAC oleh Euromonitor International (Februari 2025), 38% konsumen Asia Pasifik merupakan “Experience Seekers” yang tertarik pada produk dengan inovasi rasa lokal dan tekstur unik. Aice memanfaatkan tren ini dengan menghidupkan kembali jajanan tradisional melalui kemasan modern dan strategi pemasaran digital.
“Kami melihat Gen Z bukan sekadar konsumen, tetapi juga agen budaya yang memperkenalkan es krim Indonesia ke dunia. Aice terus beradaptasi dengan tren digital, memanfaatkan TikTok dan Instagram untuk memperkuat komunikasi dengan audiens muda,” tambah Sylvana.
Maskot dan Personifikasi Merek, Kunci Daya Tarik Gen Z
Aice juga mengadaptasi tren maskot branding untuk memperkuat kedekatan dengan Gen Z. Aice Mochi Baby, misalnya, menjadi ikon yang menarik perhatian berkat desain kekinian dan pendekatan budaya lokal. Kehadirannya dalam berbagai kampanye, termasuk saat Piala Dunia Qatar, berhasil meningkatkan engagement dan loyalitas konsumen.
Penelitian dari Formosa Journal of Applied Sciences menunjukkan bahwa personifikasi merek melalui maskot memiliki dampak positif terhadap keterlibatan konsumen dan niat beli. Strategi ini terbukti efektif dalam memperkuat identitas brand Aice di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Komitmen Berkelanjutan untuk Es Krim Berkualitas
Seiring dengan meningkatnya konsumsi es krim di Indonesia, dari 0,63 L/orang/tahun (2013-2018) menjadi 0,73 L/orang/tahun pada 2020, Aice terus berkomitmen menghadirkan produk berkualitas tinggi. Melalui inovasi, pemasaran kreatif, dan kolaborasi dengan komunitas, Aice memastikan bahwa setiap produknya menghadirkan pengalaman yang menyegarkan dan tak terlupakan bagi konsumen.
“Kami akan terus berinovasi untuk membawa es krim Indonesia ke level global. Aice bukan sekadar camilan, tetapi simbol kebanggaan yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan dalam setiap gigitannya,” pungkas Sylvana. (Arf)