JAVASATU.COM- Program edukatif “Ale-Ale Goes to School – Berani Berekspresi, Makin Juara!” kembali digelar oleh Ale-Ale, minuman buah produksi WINGS Food, di lima SMP di Kota Malang.

Melalui kegiatan talkshow dan lomba ekskul, Ale-Ale mengajak para remaja untuk berani bereksplorasi, menemukan potensi diri, dan menjadi “juara versi diri sendiri”.
Remaja di Era Digital Rentan Kehilangan Fokus
Product Manager Ready to Drink Beverages PT Wings Surya, Nancy Christina, mengatakan, kegiatan ini hadir karena banyak remaja yang masih bingung menentukan arah hidup dan kariernya.
“Sekolah bukan hanya soal nilai, tapi juga proses mengenal diri dan menjadi pribadi yang bahagia. Melalui Ale-Ale Goes to School, kami ingin menemani remaja belajar mengenal diri, bereksperimen, dan terus belajar tanpa takut gagal,” ujar Nancy, Kamis (13/11/2025) dalam keterangan tertulisnya.
Menurut data OECD/PISA 2022, empat dari sepuluh remaja usia 15 tahun di Indonesia masih bingung dengan arah masa depannya. Di sisi lain, riset Pew Research 2023 menunjukkan bahwa 95% remaja usia 13-17 tahun sudah memiliki smartphone dan aktif di media sosial seperti YouTube dan TikTok.
“Kemudahan akses digital membuka peluang eksplorasi, tapi juga bisa menimbulkan kelelahan digital jika tidak diimbangi keseimbangan waktu,” jelas Nancy.
Psikolog Ajak Siswa Cerdas Kelola Diri dan Dunia Digital
Dalam sesi edukasi, Psikolog Anak dan Remaja Langkahati Malang, Ayu Dewanti Putri, M.Psi., Psikolog, menjelaskan pentingnya mengenali minat dan karakter diri sebelum menentukan cita-cita. Ia memaparkan enam tipe minat, mulai dari Investigatif, Artistik, Realistik, Sosial, Enterprise, hingga Konvensional.
“Dengan tahu minatnya, anak bisa menentukan bidang yang sesuai, apakah di teknologi, seni, sosial, atau bisnis,” ujarnya.

Ayu juga menekankan pentingnya digital balance atau keseimbangan digital. Ia membagikan tips agar remaja bijak menggunakan gawai, seperti membatasi waktu layar, memilih konten edukatif, menjaga privasi, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.
“Kalau bingung atau stres karena konten di internet, diskusikan dengan guru atau orang tua. Jangan pendam sendiri,” tambahnya.
Belajar dengan Bahagia, Bukan Tertekan
Ayu mengingatkan bahwa banyak remaja kini rentan mengalami school burnout atau kelelahan akademik. Ia menyarankan teknik belajar Pomodoro, 25 menit fokus belajar, lalu istirahat 5 menit serta pentingnya me time lewat kegiatan positif seperti journaling, olahraga, atau mendengarkan musik.
“Remaja perlu waktu istirahat dan mengekspresikan diri agar tidak stres. Belajar bukan hanya soal akademik, tapi juga belajar tentang kehidupan,” jelasnya.
Sekolah Apresiasi Program Ale-Ale
Kepala Sekolah SMPN 15 Malang, Suwaiba, mengapresiasi kegiatan ini.
“Program Ale-Ale ini luar biasa, memberi ruang bagi anak-anak untuk berekspresi dan mengenal potensi diri. Ini bukan sekadar promosi, tapi bentuk kepedulian terhadap masa depan remaja,” katanya.

Ale-Ale Dukung Remaja Indonesia Jadi Juara Versi Diri Sendiri
Sejak 2006, Ale-Ale dikenal sebagai minuman rasa buah dengan harga terjangkau dan varian lengkap seperti jeruk, anggur, leci, markisa, hingga cocopandan.
Melalui program edukatif seperti Ale-Ale Goes to School, Ale-Ale ingin mendukung remaja Indonesia untuk terus berani mencoba hal baru dan berkembang.
“Pelan-pelan kenali diri, terus eksplorasi, karena di sanalah perjalananmu dimulai. Ale-Ale siap menyegarkan langkahmu,” tutup Nancy.
Dalam sesi kreativitas, para siswa diajak membuat kreasi minuman kekinian dari cup Ale-Ale dengan tambahan popping boba, nata de coco, dan jelly pelangi. Kegiatan ini mengajarkan remaja untuk bereksperimen dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam berkreasi. (arf)