JAVASATU.COM- Dalam mendukung program pemerintah membangun 3 juta rumah, Semen Merah Putih mengambil peran penting melalui inovasi material konstruksi yang berkelanjutan. Produsen semen nasional ini berkomitmen menyediakan solusi material berkualitas untuk memastikan pembangunan rumah terjangkau, layak, dan tahan lama.
General Manager Sales & Marketing Semen Merah Putih, Oza Guswara, menyatakan bahwa program ini adalah peluang besar bagi industri konstruksi.
“Untuk mendukung program ini, diperlukan solusi terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari produksi semen hingga pengaplikasiannya,” ujarnya.
Solusi Modular untuk Percepatan Pembangunan
Sebagai langkah konkret, Semen Merah Putih bersama Beton Merah Putih mengembangkan material beton pracetak (precast) untuk konsep rumah modular. Metode ini memungkinkan proses pembangunan lebih cepat, efisien, dan konsisten dalam kualitas.
“Rumah modular yang menggunakan modul prefabrikasi industri akan menghemat waktu dan tenaga, sambil menjamin kualitas setara atau lebih baik dari rumah konvensional,” kata Akhmad Syamsuddin, Direktur Operasional Beton Merah Putih.
Ia menambahkan bahwa rumah modular ini menggunakan semen hidrolis ramah lingkungan, yang telah terbukti andal dalam berbagai proyek besar di Indonesia.
Kolaborasi untuk Bangunan Berkualitas
Ketua Umum GAPENSI Jawa Barat, TB Nasrul Ibnu HR, menyatakan pentingnya kolaborasi antara produsen material seperti Semen Merah Putih dan pelaku konstruksi untuk keberhasilan program ini.
“Dibutuhkan material inovatif dan pekerja konstruksi handal untuk memastikan kualitas bangunan dalam waktu cepat,” ujarnya.
GAPENSI juga mendukung upaya percepatan program melalui kerja sama lebih luas dengan pemerintah dan pelaku industri, termasuk dalam menyediakan material inovatif bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah.
Dorongan bagi Industri Konstruksi Nasional
Program 3 juta rumah ini tidak hanya membuka akses hunian bagi masyarakat, tetapi juga memberikan efek domino pada perekonomian. Dengan target awal peningkatan permintaan semen sebesar 1%, program ini diharapkan mendorong pemulihan industri semen nasional di tengah tantangan ekonomi global.
Semen Merah Putih, yang saat ini mengandalkan 70% penjualan dari semen kantong, siap mendukung program melalui kapasitas produksi besar dan sistem distribusi efisien.
“Ini adalah momentum penting bagi industri semen nasional untuk bangkit,” ujar Oza.
Dengan inovasi dan nilai keberlanjutan sebagai prioritas, Semen Merah Putih optimistis dapat mendukung pemerintah mewujudkan hunian yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan, sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor konstruksi. (Nuh)