Javasatu,Pasuruan- Seluruh Puskesmas di Kabupaten Pasuruan siap memberikan pelayanan rapid antigen maupun tes swab bagi santri maupun calon santri yang akan kembali ke pesantren masing-masing. Tes swab tidak dikenakan biaya alias gratis.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron menyikapi persiapan Pemerintah Kabupaten Pasuruan terkait kembalinya santri asal Kabupaten Pasuruan ke Pondok Pesantren (Ponpes).
“Proses kembalinya santri baik ke Kabupaten Pasuruan maupun keluar Kabupaten Pasuruan akan difasilitasi Rapid Antigen atau tes Swab gratis yang dapat dilakukan di Puskesmas terdekat. Hal tersebut berdasarkan instruksi langsung dari Bupati Pasuruan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah” kata Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron, dikutip dari Situs Resmi milik Pemerintah Kabupaten Pasuruan, pasuruankab.go.id, Kamis (20/5/2021).
Wabup yang juga selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Yasini menambahkan, bagi para santri yang berasal dari luar negeri, Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah berkoordinasi dengan pondok pesantren yang memiliki santri dari luar negeri. Diantaranya Pondok Pesantren Sidogiri. Pihaknya akan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Untuk santri yang dari luar negeri seperti dari Malaysia yang akan kembali ke Pondok Pesantren Sidogiri ini masih akan kami komunikasikan dengan Pemprov Jatim untuk perjalanan internasionalnya nanti seperti apa. Juga dengan prosedur yang bagaimana. Nanti akan kita tanyakan” jelasnya.
Gus Mujib juga menyampaikan terkait isolasi tidak langsung dapat kembali ke pondok pesantren setelah sampai di Surabaya. Menurutnya isolasi terlebih dahulu dilakukan di salah satu Hotel di Surabaya selama 5 hari dan kemudian akan di isolasi kembali di Kabupaten Pasuruan selama 14 hari. Sedangkan apabila pondok yang bersangkutan menyediakan tempat isolasi maka akan di isolasi di pondok pesantren tersebut, namun apabila tidak ada tempat isolasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan sudah menyiapkan tempat di BLK Rejoso.
“Untuk prosedur isolasi mandiri dilakukan di Provinsi terlebih dahulu yakni di Surabaya selama 5 hari, kemudian sebelum masuk pondok akan di isolasi lagi selama 14 hari” katanya.
Terkait dengan kembalinya santri ke Pondok Pesantren, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan sudah berkoordinasi dengan semua Puskesmas yang siap melakukan Swab Tes atau Rapid Antigen. Dengan harapan, ketika kembali ke Pondok Pesantren diharapkan santri dalam kondisi baik dan juga tidak ada penularan Covid-19 di Pondok Pesantren.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, dr Ani Latifah, pihaknya sudah menyiapkan seluruh alat, APD dan juga tim yang nantinya akan bertugas untuk membantu Swab Tes atau Rapid Antigen santri. Sementara itu, seluruh tenaga pendidik seperti Guru, Ustad TPQ atau Madin atau pengurus pesatren diminta melakukan vaksinasi karena masih ada yang belum melakukan vaksinasi atau jumlahnya masih belum sesuai dengan target yang diharuskan.
“Rapid antigen untuk santri sudah kami koordinasikan kepada seluruh Puskesmas di Kabupaten Pasuruan. Mulai dari tim yang nantinya bertugas, alat swab sampai APD. Untuk alat swabnya kira-kira lebih dari cukup” pungkasnya. (Kim/Saf)
Comments 7