JAVASATU.COM-MALANG- Jumlah kasus kebakaran di Kabupaten Malang pada akhir-akhir ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Diperoleh data, hingga awal bulan Oktober tahun ini, terdapat 130 lebih jumlah kasus kebakaran.

Melihat dari jumlah yang cukup tinggi, maka juga berdampak pada perjalanan dinas mobil pemadam kebakaran
(Damkar), yang hanya memiliki anggaran Rp 50 juta saja. Dan saat ini anggaran tersebut sudah habis guna mengatasi kebakaran di seluruh wilayah Kabupaten Malang.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto mengatakan, anggaran untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan Damkar telah habis.
“Untuk BBM Solar armada damkar kami telah dianggarkan sebesar Rp 50 juta, dan saat ini sudah habis, kita nunggu PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini,” harapnya, Rabu (4/10/2023).
Sebab, tambah Sigit, jumlah anggaran tersebut belum mencukupi kebutuhan BBM armada damkar karena jangkauan wilayah Kabupaten Malang cukup luas dan kejadian kebakaran pun tidak bisa diprediksi lokasi terjadinya.
“Saat ini, Kasat Pol-PP sedang berusaha untuk penambahan BBM Armada damkar kami, itu sudah usahakan oleh pak Kadis. (Firmando H. Matondang),” tegasnya.
Sementara itu menyinggung tentang penyebab kebakaran mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2022 yang tercatat ada sebanyak 75 kejadian.
“Kasus kebakaran di Kabupaten Malang tahun 2023 ini meningkat dengan total kejadian mencapai 130 lebih,”ungkapnya.
“Peningkatan kasus kebakaran itu salah satunya akibat fenomena cuaca ekstrem, pada September ini saja sudah ada 39 kebakaran,” sambungnya.
Menurut Sigit, peningkatan kasus kebakaran itu ditengarai fenomena cuaca ekstrem (El Nino), dan kebakaran tersebut didominasi terjadi pada lahan dan rumah.
“Untuk faktor penyebabnya itu macam-macam, ada yang karena korsleting, dan kelalaian manusia, tapi fenomena cuaca ekstrem juga salah satu penyebabnya,” tukasnya. (Agb/Saf)