JAVASATU.COM- Ribuan warga dari berbagai daerah di Jawa Timur mengikuti uji kompetensi pendidikan non-reguler yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat. Uji kompetensi ini bertujuan mencetak tenaga terampil dan bersertifikat yang siap bersaing di era industri 4.0.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. M. Hidayat, menyebut pelaksanaan uji kompetensi mengacu pada UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 dan Permendikbud Nomor 70 Tahun 2008.
“Tujuan uji kompetensi ini untuk membekali warga masyarakat dengan keterampilan bersertifikat sebagai bekal aktualisasi di era pasar bebas,” ujar Hidayat saat meninjau pelaksanaan tes di SMPN 3 Kepanjen, Minggu (21/7/2019).
Total peserta mencapai 1.443 orang, berasal dari Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Jombang, dan sekitarnya. Mereka mengikuti tes dalam 10 bidang keterampilan, meliputi:
-
Membatik: 500 peserta
-
Bordir dan sulam: 200 peserta
-
Hantaran: 100 peserta
-
Tata rambut: 100 peserta
-
Rias pengantin: 100 peserta
-
Desain grafis: 35 peserta
-
Bahasa Inggris: 100 peserta
-
Akuntansi: 50 peserta
-
Refleksi: 50 peserta
-
Teknik kendaraan ringan: 50 peserta
“Kita ingin masyarakat memiliki keterampilan nyata yang bisa menopang ekonomi keluarga,” tegas Hidayat.
Terpisah, Kasubdit Kurikulum Direktorat Pembinaan Khusus dan Pelatihan, Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud, Viktor Kahimpong menjelaskan bahwa uji kompetensi ini mengukur kemampuan peserta dalam dunia kerja.
“Tes ini menyasar kemampuan nyata. Kita uji secara teori dan praktik agar peserta benar-benar siap masuk ke pasar kerja,” jelas Viktor.
Ia menambahkan, beberapa bidang seperti keterampilan refleksi banyak dibutuhkan di luar negeri seperti Hongkong, Malaysia, Singapura, dan Taiwan.
“Ini cara kita memastikan warga memiliki skill yang diakui dan dibutuhkan pasar global,” pungkasnya. (Suy/Arf)