Javasatu, Malang- Meski gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) bakal diperebutkan September tahun ini, tapi masyarakat Kabupaten Malang mirisnya mayoritas tidak tahu akan adanya pesta demokrasi itu.
Hal itu terungkap dari hasil Jaring Aspirasi Masyarakat Kabupaten Malang yang dilakukan oleh Adiwangsa Research & Consultant bersama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Survei itu dilakukan di mulai 10 Januari sampai dengan 16 Februari 2020. Dengan objek riset masyarakat Kabupaten Malang, yang merupakan pemilih aktif pada 2019. Sedang jumlahnya ada 480 orang di 33 kecamatan.
Berdasarkan hasil riset tersebut, sebanyak 72 persen masyarakat belum tahu bahwa akan ada Pilkada serentak pada September 2020 nanti. Sedangkan, 28 persen sisanya mengetahui.
“Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Seperti salah satunya sosialisasi KPU yang kurang,” kata Direktur Adiwangsa Research & Consultant, Mahatva Adi Yoga Pradana, Minggu (1/3/2020).
Ditempat yang sama, Chairman Adiwangsa Research & Consultant, M Yusuf Nurcahyono menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten Malang hanya sekedar tahu saja akan ada Pilkada. Namun, belum mengetahui secara detail terkait pelaksanaan Pilkada nanti.
“Hasil survei kita, sebagian masyarakat Kabupaten Malang belum tahu akan ada Pemilu. Itu dari masyarakat yang paling dalam (pelosok). Belum paham Pilkada ini kapan. Jadi kita dalam hal ini hanya ingin memberikan laporan hasil Jaring Aspirasi Masyarakat Kabupaten Malang,” pungkas,” Yusuf. (Agb/Arf)