Javasatu,Malang- Remaja Belasan tahun yang merupakan pelaku pembunuhan di sungai Sipon, Desa Talangagung, Kepanjen, Kabupaten Malang dikenakan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Lelaki yang tega itu berinisial HYS (17 tahun) warga Dusun Anggrungan DesaTalangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Sedang korbannya AL (17 Tahun), asal Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.
Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengatakan, pelaku yang ternyata pacar korban, melakukan aksi keji tersebut dengan motif cemburu lantaran melihat foto pria lain di handphone milik korban.
Masih Kapolres, pelaku mencoba mengklarifikasi namun mendapat jawaban yang tidak memuaskan, keduanya sempat cek cok sebelum akhirnya pelaku menghabisi korban dengan menusuk leher kanan korban menggunakan gunting yang ia bawa dari motor si korban.
“Setelah parkir, si pelaku mau menaruh helm dan handphone korban di jok motornya, dan si korban juga menyuruh pelaku untuk membawa gunting tersebut sebagai jaga-jaga, karena menurut korban di lokasi tersebut kerap ditemui aksi pemalakan. Saat itulah pelaku menyempatkan diri untuk melihat handphone korban dan menemukan foto pria lain dengan emoticon love yang membuatnya cemburu” jelas Hendri.
Lanjut Kapolres, setelah korban ditusuk di sisi kanan lehernya, korban langsung tidak sadarkan diri dan mengeluarkan suara mengorok. Melihat kejadian tersebut, pelaku sempat mendiamkan korban sejenak. Sebelum akhirnya pelaku menyeret korban sejauh sekitar 20 meter dari lokasi penusukan untuk dijatuhkan ke lereng jurang.
“Setelah diseret sekitar 20 meter dari lokasi penusukan, sebelum dijatuhkan ke jurang, pelaku sempat menusuk kembali leher korban. Dan setelah pelaku memastikan korban tidak bergerak, barulah si korban dijatuhkan ke dalam jurang” tambah Hendri.
Dari hasil ungkap, petugas mengamankan barang bukti, 1 buah helm, 1 unit motor, kerudung dan masker yang dikenakan korban dan sebuah gunting yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.
“Pasalnya 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara, tapi mungkin nanti kita arahkan ke UU Perlindungan Anak, karena ini masih dibawah umur” pungkasnya. (Agb/Arf)