Javasatu,Tulungagung- Laporan munculnya Harimau di Hutan Kecamatan Sendang, Tulungagung terjadi dua kali dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Laporan pertama terjadi sebulan yang lalu, saat salah satu penyadap karet yang sedang bekerja di hutan wilayah kecamatan Sendang mendapati Harimau setinggi lebih kurang 80 centimeter.

Dilansir dari Nusadaily.com, Kepala RPH Karangrejo, Slamet membenarkan laporan tersebut dan langsung meneruskannya kepada pimpinan.
“Ada laporan yang masuk di kita, kemudian kita laporkan untuk selanjutnya akan didalami oleh BKSDA, ini masih didalami,” ujarnya.
Slamet menyebut, dalam laporan yang kini tengah didalami oleh tim BKSDA tersebut, harimau berwarna kuning dengan motif loreng hitam putih tersebut melintas di hadapan penyadap karet, dan langsung menghilang di tengah tengah hutan.
“Jadi yang melapor waktu memaikkan hasil sadapannya keatas motor ini sudah berhadapan dengan harimau sekitar jaraknya 8 meter, kemudian harimaunya pergi,” ungkapnya.
Laporan lainnya menyebut, sekitar tanggal 04 Januari yang lalu pihaknya juga menerima laporan kemunculan Harimau dengan ciri serupa di sekitar desa Nyawangan kecamatan Sendang.
Berita Lainnya:
-
Seekor Harimau Sumatera di Tangkap BKSDA Aceh – Nusadaily.com
-
Harimau Corina Dilepasliarkan, Usai Jalani Rehabilitasi di Hutan Semenanjung Kampar – Nusadaily.com
-
Bikin Resah ! Seekor Harimau Masuk ke Permukiman Warga – Nusadaily.com
Kesaksian warga
Kali ini ada beberapa warga yang turut menyaksikan, sehingga banyak warga yang memberikan kesaksian yang sama.
“Kalau lokasi awal itukan 2 kilometer dari pemukiman, kalau yang tanggal 4 januari ini muncul di dekat pemukiman warga,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Resort RKW BKSDA Blitar, Joko Dwiyono yang datang langsung ke lokasi guna memastikan informasi tersebut pada Senin (11/1/2021) siang. Dia mengatakan, pihaknya masih mendalami laporan tersebut sebagai upaya untuk pengumpulan barang bukti dan keterangan.
“Kita Pulbaket dulu, ini masih kita dalami dulu keterangan dari saksi saksi,” terangnya.
Pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan, mengingat saat ini masih perlu proses pendalaman.
Pihaknya mengakui, hewan sejenis Harimau biasanya akan turun ke pemukiman untuk mencari sumber air di musim kemarau, namun saat ini musim hujan, hal inilah yang perlu pendalaman sehingga perlu dilakukan serangkaian pengumpulan barang bukti.
“Tapi inikan musim hujan, ini yang masih kita dalami karena tidak terjadi di musim kemarau,” jelasnya.
Dalam pendalaman awal, pihaknya mengaku menemukan jejak kaki harimau namun kondisinya tidak sempurna, sehingga belum bisa disimpulkan jenis Harimaunya.
Namun berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata yang telah dimintai keterangan, kemungkinan mengarah ke Harimau Tutul dan Harimau Loreng. (ND/JS)
Comments 2