JAVASATU-BATU- Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu menahan dua orang tersangka kasus dugaan korupsi mark up pengadaan lahan SMA Negeri 3 Kota Batu, Kamis (23/9/2021) sore.
Dua tersangka tersebut adalah Edi Setiawan (ES) selaku mantan ASN di BPKAD dan Nanang Ismawan (NIS) dari pihak swasta yang pada saat itu selaku konsultan studi kelayakan.
Kepala Kejari (Kajari) Kota Batu, Supriyanto mengatakan proses penyidikan yang telah dilakukan tim Penyidik telah menemukan tersangka, maka endingnya ditetapkan sebagai tersangka dan proses selanjutnya akan menuntaskan.
“Untuk memperlancar proses penyidikan maka tim Penyidik berpendapat perlu dilakukan penahanan, maka pada hari ini 23 September, dua orang tersangka dilakukan penahanan Rutan di Lapas kelas 1 Malang hingga 20 hari ke depan” kata Supriyanto.
Akibat perbuatanya, dua orang tersangka dijerat pasal 2 ayat 1 junto pasal 18 Undang-undang Tipikor junto pasal 55 ayat 1 KUH Pidana disubsiderkan dengan pasal 3 junto pasal 18 UU Tipikor dengan ancaman maksimal 20 tahun, untuk pasal 2 ayat 1 minimal ancamannya 4 tahun, pasal 3 adalah satu tahun.
Ia menerangkan selama proses penyidikan, tim penyidik menemukan adanya kerugian negara Rp 4,080 miliar. Dari total anggaran pengadaan lahan seitar Rp 8,8 miliar.
Dalam pendalaman perkara ini penyidik Kejari Batu juga melibatkan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) untuk menghitung besaran kerugian negara. Sebab penilaian BPKP merujuk dari penilaian MAPPI dengan dasar nilai harga wajar saat itu.
Baca Juga:
-
Ketua Federal Reserve AS: Evergrande Gagal Bayar Tak Pengaruhi AS – Kliktimes.com
-
Pasangan Suami Istri Terdakwa Penipuan Miliaran Rupiah Jalani Sidang Perdana – Sentraltimur.com
Pengadaan Lahan SMA 3 Batu, kata Supriyanto, dianggarkan dalam APBD Kota Batu tahun 2014 sebesar Rp 8,8 miliar. adapun luas lahan yang dibeli untuk pembangunan sekolah memiliki luas 8,152 meter persegi. (Yon/Saf)