Javasatu, Malang- Kasus pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Malang kian hari semakin mengkhawatirkan lantaran terus menunjukkan grafik kenaikan signifikan .
Dikutip dari data Satgas Covid-19 Provinsi Jatim, jumlah pasien terkonfirm Positif di Kabupaten Malang mencapai 204 pasien dengan rincian 60 orang sembuh dan 18 orang meninggal dunia.
Melihat fenomena kenaikan drastis tersebut, Pemkab Malang diketahui telah melibatkan pakar ahli akademisi dari 4 perguruan tinggi di Malang untuk menjadi dewan pakar penanganan Covid-19 di Kabupaten Malang.

Bupati Malang HM Sanusi menilai keterlibatan dewan pakar tersebut sangat penting, untuk memberikan masukan dan strategi dalam menangani dan mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.
“Kan sesuai perintah Pak Jokowi (Presiden RI) saat Vidcon kemarin bahwa untuk menangani kasus Covid-19 ini harus melibatkan dewan pakar, agar penanganan kasus Covid ini sesuai dengan data yang akurat dan dilakukan secara ilmiah. Makanya kita menggandeng pakar ahli dari 4 Perguruan Tinggi diantaranya Universitas Brawijaya, Unisma, UIN Maliki dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk menjadi dewan pakar penanganan Covid-19” kata Sanusi saat ditemui dalam kunjungan ke Kasembon, sabtu (27/6/2020).
Sanusi merinci keempat dewan pakar tersebut masing-masing akan menangani kasus di empat wilayah yang masuk zona merah pandemi Covid.
“Yang dari UB akan menangani di wilayah Singosari, UIN Maliki akan bertugas di Lawang, Unisma di wilayah Karangploso dan UMM akan menangani di wilayah Dau. Karena keempat wilayah ini kan peningkatan kasus Covid nya tertinggi” beber Sanusi.
Nantinya lanjut Sanusi, tugas dewan pakar akan berkolaborasi dengan Satgas Covid-19 di Kecamatan selain memberikan masukan, juga akan memberikan pendampingan dan advokasi terhadap penanganan Covid disetiap kecamatan.
Dengan melibatkan dewan pakar tersebut, Sanusi berharap penyebaran Covid -19 tidak terus bertambah dan sejumlah kasus pasien Covid-19 bisa segera ditangani secara maksimal sehingga Kabupaten Malang bisa segera terbebas dari penyebaran pandemi Covid-19. (Saf)