JAVASATU.COM- Reformasi kepolisian sudah didengungkan sejak 1998, namun hasilnya nihil. Susno Duadji menilai kegagalan ini terjadi karena reformasi selalu dilakukan dari dalam, oleh Kapolri yang menjabat.
“Hampir semua Kapolri itu mereformasi polisi… Tapi enggak ada yang berhasil,” kritik Susno.

Salah Kaprah “Satya Prabu”
Mahfud MD menyoroti masalah mentalitas di tubuh Polri. Doktrin Satya Prabu yang seharusnya bermakna “Setia kepada Negara”, kini dibelokkan menjadi “Setia kepada Atasan”. Akibatnya, bawahan tidak berani mengingatkan pimpinan yang salah karena takut dimutasi atau disingkirkan.
Selain itu, pendidikan polisi kini dinilai terlalu mengedepankan fisik dan kekerasan, melupakan aspek empati kepada rakyat.
“Hatinya enggak disentuh… disuruh push up, dipentung,” ujar Mahfud.
Solusi Ekstrem: Triumvirate
Melihat kebuntuan ini, Susno menawarkan ide yang ia sebut “gila” namun perlu dilakukan secara extraordinary. Ia menyarankan Presiden Prabowo menggunakan kewenangannya untuk menunjuk tim transisi yang memegang wewenang Kapolri secara kolektif kolegial.
“Komisi ini cukup tiga aja… Tiga orang inilah yang jadi Kapolri sementara,” usul Susno.
Ia menyebut nama-nama tokoh sipil berintegritas seperti Mahfud MD, Jimly Asshiddiqie, atau Yusril Ihza Mahendra untuk mengisi posisi tersebut selama 1-2 tahun.
Tugas mereka bukan membuat naskah kajian, tapi langsung mengeksekusi: mengganti Kapolda bermasalah, mencabut aturan buruk, dan membersihkan internal Polri tanpa beban masa lalu.
“Setelah polisinya bagus… serahkan lagi pada Presiden (untuk tunjuk Kapolri baru),” pungkas Susno. (jup)
Sumber: Diolah dari kanal YouTube Mahfud MD Official (Tayang: 29 November 2025)