JAVASATU.COM-MALANG- Fenomena penyakit gondongan kini menjadi kekhawatiran di Kabupaten Malang, tidak hanya menyerang para pelajar, tetapi juga meluas ke semua lapisan masyarakat. Virus Paramyxovirus, penyebab gondongan, dilaporkan menyebar hampir di seluruh wilayah.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Pudji Hadi Prasetyo SE, menjelaskan bahwa penyebaran gondongan ini semakin parah di masa pancaroba atau perubahan iklim, yang mempengaruhi daya tahan tubuh masyarakat.
“Penyakit ini sangat mudah menular melalui udara, terutama lewat batuk atau bersin,” ujar Pudji, Rabu (23/10/2024).
Hingga September 2024, tercatat ada 2.001 kasus yang tersebar di 39 Puskesmas, dengan rentang usia penderita mayoritas antara 5 hingga 9 tahun sebanyak 994 kasus, dan 499 kasus pada anak usia 10 hingga 14 tahun.
Gondongan disebabkan oleh virus yang menular lewat percikan air liur, seperti saat batuk, bersin, atau meludah. Untuk mencegah penyebaran, Pudji menghimbau agar anak-anak, terutama di sekolah, menggunakan masker.
Meski gondongan tidak mematikan dan relatif mudah diobati, penyakit ini menyebabkan demam dan pembengkakan pada kelenjar parotis, kelenjar ludah terbesar yang terletak di bawah telinga.
“Proses penularannya mirip dengan flu, yakni melalui droplet,” tambah Pudji.
Dinkes Kabupaten Malang telah melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk sosialisasi di sekolah-sekolah, surveilans aktif melalui jejaring Unit Kesehatan Sekolah (UKS), serta menghimbau penggunaan masker.
Selain itu, pihak sekolah juga diminta meliburkan siswa atau tenaga pendidik yang terjangkit gondongan minimal selama 7 hari sejak munculnya gejala.
Tercatat, penderita gondongan terbesar adalah anak-anak usia 1-14 tahun, namun penyakit ini juga menyerang kelompok usia dewasa, termasuk 208 kasus pada usia 20-44 tahun.
Langkah pencegahan lainnya adalah rutin mencuci tangan dengan sabun, tidak berbagi peralatan makan atau mandi, dan menjaga jarak dengan orang yang terinfeksi.
Dinkes terus berupaya menekan penyebaran gondongan dengan meningkatkan edukasi kesehatan dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit menular ini. (Agb/Saf)