Javasatu,Malang- Delapan oknum diduga suporter Aremania yang melakukan tindak pidana perampasan di Jalan Raya Perusahaan, Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, kasusnya sudah masuk meja Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Malang.
“Dari 8 tersangka ini yang akan kami pastikan adalah peranan masing-masing. Kami nanti selaku jaksa akan meneliti secara detail sehingga tidak akan salah langkah dalam penentuan berkas perkara ini terhadap penuntutan yang akan kita laksanakan nanti,” terang Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Kabupaten Malang, Sobrani Binzar SH, Jumat (9/10/2020).
Baik pelapor dalam hal ini korban dan terlapor atau kedelapan tersangka, memiliki hak yang sama. Kedua pihak sama-sama mencari keadilan. Banie pun mengapresiasi Polres Malang yang menjalin komunikasi baik dengan Kejari dalam penanganan perkara ini.
“Polres Malang dalam hal ini sangat profesional dan sangat cepat. Dan saya sudah berkoordinasi dengan Polres untuk menangani perkara ini dengan cepat, sehingga ditemukan kepastian hukum bagi para tersangka dan juga para korban. Dimana, mereka semua adalah pencari keadilan,” terangnya.
Terakhir, Banie menyebut, suporter di Malang yang selama ini dikenalnya tidak pernah melakukan tindak pidana. Pada perkara ini, para tersangka yang terlihat tidak lebih dari oknum yang mengatasnamakan suporter.
“Saya yakin itu bukan Aremania. Mungkin itu hanya oknum yang mengatasnamakan. Karena saya yakin, namanya Aremania ini tidak mungkin bertindak anarkis seperti itu,” Banie mengakhiri.
Diberitakan Javasatu.com sebelumnya, Polres Malang menangkap oknum Aremania yang melakukan tindak pidana penganiayaan sekaligus perampasan di daerah Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Ada 8 orang tersangka yang diamankan. Mereka diantaranya adalah MF (18) warga Lowokwaru, Kota Malang; OA (25) warga Sukun, Kota Malang; EH (26) warga Klojen, Kota Malang; MM (24) warga Lowokwaru, Kota Malang; N alias Kopet (23) warga Klojen, Kota Malang; DY alias Ambon (21) warga Lowokwaru, Kota Malang; R (25) warga Kedungkandang dan MF (19) warga Kedungkandang, Kota Malang.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan jika kejadian itu bermula pada Jumat (7/8/2020). Saat itu ada dua orang yang berasal dari Surabaya hendak liburan ke Kota Batu kemudian dihentikan dan dirampas barang-barangnya. (Agb/Saf)