JAVASATU.COM-MALANG- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang berhasil membongkar jaringan penyuntik gas elpiji 3 kilogram ke tabung gas elpiji 12 kilogram. Dalam sebulan para pelaku berhasil mendapatkan keuntungan yang cukup menggiurkan, yaitu di angka Rp 14 juta.
Mereka yang telah diamankan petugas masing-masing berinisial ASN (31), DSS (29), DIC (34), ketiganya merupakan warga Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari. Alamat tersebut, juga merupakan TKP dilakukannya penyuntikan gas elpigi.
Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro mengatakan, mereka telah beroperasi selama setahun. Sedang omzet yang didapat tersangka, bisa mencapai Rp 14 juta per bulan.
“Pengoplosan tersebut dilakukan di rumah tersangka ASN, dan proses pengoplosan dilakukan oleh kedua karyawan yang selanjutnya kita tetapkan sebagai tersangka,” kata Wisnu, Rabu (20/12/2023).
Wisnu menambahkan, selama ini gas elpiji suntikan tersebut telah dijual ke sejumlah toko kelontong di wilayah Kabupaten Malang. Mereka yang melakukan penyuntikan sekaligus yang memasarkan juga.
“Secara ekonomi, tersangka menjual 4 gas elpiji 3 kilogram, jika dijual secara prosedur keuntungannya hanya Rp 1.000, namun demikian ketika 4 gas elpiji 3 kilogram kita oplos ke tabung gas elpiji 12 kilogram, otomatis ada keuntungan besar yaitu Rp 36 ribu sekian, jadi per tabungnya ada keuntungan Rp 9 ribu. Jadi kalau di presentase keuntungannya berlipat menjadi 900 persen dari harga jual seharusnya,” jelasnya.
Sementara Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat bilang, tersangka belajar melakukan penyuntikan gas elpiji itu dari platform YouTube. Para tersangka belajar secara otodidak.
“Tersangka ini belajar dari YouTube, secara otodidak. Mereka ini menjualnya di bawah HET. Keuntungannya diputar lagi untuk membeli tabung gas,” ujar Gandha.
Para tersangka dijerat pasal 40 angka 9 paragraf 5 tentang energi dan sumber daya mineral. Adapun ancaman hukumannya paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 60 miliar. (Agb/Arf)