JAVASATU.COM-MALANG- Setelah menjadi buron Polisi selama 5 tahun, pelaku penggelapan Dana Desa (DD) akhirnya terangkap tim Reserse Kriminal Polres Malang tanpa perlawanan. Sebelum tertangkap, pelaku sempat berpindah-pindah tempat agar terhindar dari sergapan petugas.

Tersangka yang cerdik atas penggelapan uang DD senilai Rp 143 juta itu berinisial KMD (59), yang merupakan mantan Kepala Desa (Kades) Kedungbanteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengungkapkan KMD, diduga melakukan penyelewengan DD dan ADD saat menjabat Kepala Desa pada tahun 2015. Uang tersebut sedianya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan balai dusun hingga musala di Desa Kedungbanteng.
“Tersangka terduga kasus korupsi DD dan ADD berhasil diamankan Satreskrim Polres Malang, sekitar pukul 16.30 WIB,” ujar Kholis saat dikonfirmasi di Polres Malang, Jumat (25/8/2023).
Menurut hasil laporan audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017, telah menggunakan dana sebesar Rp 143 juta rupiah untuk kepentingan pribadi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Malang , Akp Wahyu Rizki menyebut, tepatnya pada tahun 2018 lalu, KMD sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Kepolisian. Namun, dalam proses penyelidikan, tersangka selalu mangkir dari panggilan polisi, bahkan telah dikeluarkan surat panggilan sebanyak tiga kali.
“KMD kemudian dilaporkan menghilang hingga akhirnya petugas berhasil mengetahui keberadaannya dan melakukan penangkapan,” ungkapnya.
Saat ini, KMD telah dilakukan penahanan di rutan Polres Malang. Kasusnya tengah ditangani oleh penyidik Satreskrim Polres Malang.
Atas perbuatannya, KMD akan dijerat dengan pasal 2 ayat (1) Sub Pasal 3 Sub Pasal 8 UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam pasal tersebut, tersangka dapat dikenakan hukuman penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun. (Agb/Saf)