JAVASATU.COM- Grup musik Driven by Animals (DBA) resmi merilis album perdana bertajuk “Disita Rakyat” pada Jumat (17/10/2025).

Album ini menjadi tonggak baru perjalanan musik progresif rock yang sarat kritik sosial dan politik dari band yang digagas oleh Budi Rahardjo alias Bhusdeq, gitaris band DRIVE.
Lagu “Perangkap Serigala” dipilih sebagai single utama sekaligus penanda peluncuran album ini.
Bhusdeq menyebut lagu tersebut sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap janji-janji politik yang tak pernah ditepati.
“Aransemen ‘Perangkap Serigala’ tetap progresif, penuh ritme menarik. Secara lirik, lagu ini adalah anthem kekecewaan rakyat terhadap janji politisi,” ujar Bhusdeq, Jumat (17/10/2025).
Proyek Mangkrak 10 Tahun Hidup Lagi di Masa Pandemi
Driven by Animals sebenarnya sudah dibentuk sejak 2011, namun sempat vakum selama hampir 10 tahun sebelum akhirnya hidup kembali di masa pandemi.
Bhusdeq yang awalnya menulis lagu-lagu instrumental untuk proyek solonya menemukan arah baru setelah beberapa komposisi lebih cocok diberi lirik. Dari sinilah, DBA lahir kembali.
Kini, formasi baru Driven by Animals diisi oleh Ibnuthd (lead guitar), Febri (bass), Vely (drum), dan Bhusdeq (gitar dan vokal).
“Dari ruang eksplorasi musik pribadi, akhirnya Driven by Animals berdiri sebagai band utuh dengan semangat rock mental, musik keras tapi berisi,” jelas Bhusdeq.
Isi Album “Disita Rakyat”
Album “Disita Rakyat” berisi 11 lagu yang seluruhnya ditulis oleh Bhusdeq. Setiap lagu memotret kondisi sosial dan politik Indonesia dengan gaya lirik lugas dan aransemen progresif rock yang kompleks.
Beberapa lagu yang telah dirilis sebelumnya antara lain:
-
“Semua Boleh Jadi Presiden” (2021)
-
“Diorama (Akhir Periode Kedua)” (2024)
-
“MASAHITAM (Mati Susah Hidup Tak Mampu)”, “Oh Beraninya!”, “Semanggi 1999”, dan “Statistik Berbicara” (2025).
Lagu-lagu tersebut menghadirkan tema beragam, dari kritik terhadap korupsi dan kemiskinan, tragedi politik, hingga semangat perlawanan terhadap ketidakadilan.
Bhusdeq mengaku banyak terinspirasi dari Nine Inch Nails, Mars Volta, King Crimson, dan Emerson, Lake & Palmer (ELP). Sentuhan eksperimental itu membuat setiap lagu DBA terdengar dinamis dan penuh energi.
Lirik Tajam, Energi Baru Musik Rock Indonesia
Salah satu lagu paling emosional di album ini adalah “Semanggi 1999”, yang terinspirasi dari Tragedi Semanggi II. Dengan instrumen gitar akustik dan sentuhan cello, lagu ini menjadi penghormatan bagi para korban dan aktivis HAM yang masih memperjuangkan keadilan.
Lagu lainnya seperti “MaSaHiTaM” dan “Statistik Berbicara” menampilkan permainan gitar cepat, drum agresif, dan teriakan lantang yang menggambarkan kegelisahan sosial masyarakat.
“Album ini bukan sekadar musik keras, tapi juga bentuk ekspresi sosial. Kami ingin musik Driven by Animals memberi energi baru untuk skena rock Indonesia,” kata Bhusdeq.
Tersedia di Semua Platform Digital
Seluruh lagu di album “Disita Rakyat” kini sudah dapat didengarkan di berbagai platform musik digital, termasuk Spotify, Apple Music, dan YouTube Music.
Bhusdeq berharap album ini tidak hanya menjadi karya musikal, tetapi juga seruan kesadaran sosial bagi pendengar muda.
“Musik kami bicara apa adanya. Tentang rakyat, tentang realitas. Kami ingin orang berpikir dan berani bersuara,” tutupnya. (saf)