JAVASATU.COM- Kabar membanggakan datang dari dunia musik independen Indonesia. Dua band lokal, Sadstory on Sunday asal Purwokerto dan Whitefox asal Bandung, resmi masuk dalam line-up album kompilasi legendaris Emo Diaries Chapter 13: Confessions of a Broken Man garapan label kawakan asal Amerika, Deep Elm Records.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Kemal Fuad Ramadhan alias Kemsoy, drummer Sadstory on Sunday. Ia mengungkapkan, bandnya justru dihubungi langsung oleh pendiri Deep Elm, John Szuch, lewat email, meski seleksi kali ini dilakukan melalui sistem submit form.
“Malah diemail langsung. Aku sempat tanya, ada band Indonesia lain nggak? Dia jawab ada Whitefox. Katanya ini pertama kalinya dalam sejarah satu kompilasi ada dua band dari negara yang sama,” ujar Kemal, Selasa (24/9/2025).
Band Lokal yang Menembus Label Dunia
Sadstory on Sunday, terbentuk pada 2007, kini digawangi Kemal Fuad (drum), Nanda Ardi Nugraha (gitar), Chandra Purnomo (gitar), dan Wimba Adhi Nugraha (bass). Mereka telah merilis empat single serta dua kali masuk kompilasi sebelum akhirnya menembus Emo Diaries.
Sementara itu, Whitefox dari Bandung terbentuk pada 2015 dengan personel Rizky Darmawan (gitar), Ezen Kamaluidin (gitar), Sebastian Arga (bass & multi-instrumen), dan Ray Julian (drum). Hingga 2025, mereka sudah melahirkan sembilan single, termasuk “Where The Light Begins” yang rilis Agustus lalu.
Uniknya, Deep Elm memilih lagu-lagu instrumental bernuansa post-rock dari kedua band ini untuk masuk kompilasi jilid ke-13.
Deep Elm dan Jejak Emo Diaries
Deep Elm Records, berdiri sejak 1995 di Dallas, dikenal sebagai label independen yang konsisten merilis musik emo, post-rock, hingga indie rock. Lewat seri Emo Diaries yang dimulai pada 1997, label ini pernah melahirkan band berpengaruh seperti Mineral, The Appleseed Cast, hingga Lights & Motion.
Dengan keikutsertaan Sadstory on Sunday dan Whitefox, ini menjadi sejarah baru bagi skena musik Indonesia. Sebab, baru kali ini dua band dari tanah air sekaligus masuk dalam kompilasi yang disebut-sebut sebagai “kitab suci” bagi penggemar emo dan post-rock dunia. (nuh)