Javasatu,Malang- Membela bangsa dan negara merupakan kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia. Tapi bagaimana jika sudah melakukan kewajiban itu, namun tidak diperhitungkan jerih payahnya.
Hal itu menimpa salah satu Timnas Sepakbola asal Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jasmine Sefia. Anggota Timnas U-16 yang sudah berjuang membawa harum negara justru dinilai Kepala SMPN 2 Batu sering absen dan tidak berhak mendapatkan rapor.
“Padahal absennya Jasmine demi membela bangsa dan negara. Serta sudah ada keterangan dan izin tertulis terkait kegiatannya sebagai pemain sepakbola putri timnas U-16,” terang Bhakti Riza Hidayat, keluarga sekaligus kuasa hukum Jasmine, Senin (6/1)
Dihadapan awak media, Riza Hidayat SH memaparkan, kepala sekolah kepada Jasmine dan orangtuanya menyampaikan, jika Jasmine tidak pernah membawa nama baik SMPN 2 Batu. Selain itu kepala sekolahnya, beranggapan Jasmine terlalu banyak absen.
Beberapa pernyataan Kasek di media massa semakin berkembang dan melebar. Menyatakan bahwa Jasmine seolah-olah di eksploitasi, dia bekerja, uangnya kemana.
“Jasmine ini sudah terpilih mengharumkan nama bangsa Indonesia untuk menjadi salah satu perempuan di timnas U-16 di Laos tahun 2017 lalu. Tuduhan pihak sekolah bahwa orangtua mengeksploitasi Jasmine sangatlah membuat kecewa kami dan keluarga Jasmine tentunya. Kalau memang ada prestasinya dan itu jelas, dimana eksploitasinya,” jelas Bakti.
Masih pengacara nyentrik dan berambut gondrong itu melanjutkan, dari seluruh pernyataan kasek di media massa, pihaknya memastikan sejak kecil kelas 5 SD Jasmine sudah cinta dan hobi sepakbola.
“Dari itu semua, kepala sekolah kemudian menyarankan pada orangtua Jasmine untuk mengambil sekolah yang bersifat homeschooling,” tegas Bakti.
Bagi keluarga, anggapan bahwa selama ini Jasmine tidak membawa nama baik sekolah, hal itu sangat tidak mendasar dan menyakitkan. Padahal, Jasmine telah masuk timnas Putri U-16 untuk mengikuti piala AFF tahun 2017 di Laos. Sementara tahun 2018 lalu, Jasmine juga sudah masuk skuad timnas sepakbola Putri U-16 di Palembang. Termasuk mengikuti ajang piala AFF di Kyrgistan sebagai skuad termuda timnas Indonesia.
“Untuk level nasional Jasmine membawa tim Putri Cendil juara 1 Pertiwi Regional Babel. Lalu juara 3 Piala Menpora Cup Nasional. Ditahun 2019 lalu, Jasmine juga tergabung skuad tim Arema Putri dan bertanding di Liga 1 Putri,” pungkas Riza.
Beberapa poin permasalahan tersebut, ini sikap keluarga Jasmine dan Penasehat Hukumnya:
1. Meminta maaf kepada kepala sekolah SMPN 2 Batu apabila apa yang sudah dilakukan Jasmine selama ini belum cukup memberikan kontribusi dan nama baik SMPN 2 Batu.
2. Menyampaikan bahwa Jasmine akan pindah dari sekolah SMPN 2 Batu dan semoga proses kepindahan tersebut bisa sesegera mungkin direalisasikan dan mendapatkan tempat yang lebih baik.
3. Meminta kepada seluruh pihak untuk mengakhiri polemik ini, sehingga Jasmine bisa kosentrasi lagi bersekolah dengan baik dan berlatih dengan sungguh-sungguh sehingga kedepan bisa lebih berprestasi lagi.
4. Memohon kepada seluruh pihak, persoalan Jasmine bisa menjadi pembelajaran kita bersama, memikirkan pola pendidikan kepada para atlit yang masih bersekolah. (Agb/Ayu)