JAVASATU.COM-MALANG- Pergelaran Kejuaraan Karate Kemerdekaan Piala Ketua DPRD Kota Malang dihadiri langsung Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat di GOR Ken Arok, Sabtu (28/10/2023) pagi. Tidak hanya karateka asal sekitaran wilayah Kota Malang, dari ribuan peserta yang ikut juga ada yang dari Provinsi Bali dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam sambutannya, Wahyu Hidayat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut. Menurutnya, dengan kejuaraan karate ini sekaligus menjadi ajang adu kemampuan karateka dari wilayah-wilayah luar Kota Malang.
“Dengan adanya piala kemerdekaan, piala DPRD Kota Malang, ini bisa menjadi semangat baru bagi karakteka di Kota Malang,” ujar Wahyu.
Memang, walaupun piala Kejuaraan Karate Piala Ketua DPRD Kota Malang pernah dilaksanakan sebelumnya, namun kali ini piala serupa akan dilaksanakan rutin dua kali setahun.
“Sehingga akan kita buat, bahkan kita berharap, ini bisa setahun dua kali, per enam bulan diadakan agar bibit-bibit baru yang kita harapkan bisa mendulang mendari pada Porprov 2025,” jelas I Made Riandiana Kartika, Ketua DPRD Kota Malang.
Kehadiran Ketua DPRD Kota Malang itu sekaligus mendampingi PJ Wali Kota Malang yang membuka secara langsung kegiatan tersebut. Termasuk terlihat kehadiran Ketua FORKI Kota Malang, Supardi dan sejumlah perwakilan dari KONI Kota Malang.
Total ada 1.559 karateka yang turut memeriahkan acara kejuaran ini. Di hari pertama (28/10/2023) diselenggarakan turnamen Festival, sedangkan di hari kedua (29/10/2023) adalah turnamen Open.
Sebenarnya jumlah tersebut lebih rendah dibanding ekpektasi penyelenggara yang menargetkan lebih dari 2.000 karateka. Namun, banyaknya rentetan kejuaraan karate di luar Kota Malang menjadi salah satu alasan tidak terpenuhinya kuota peserta yang diundang.
“Karena hampir tiap minggu ada kegiatan dari kota satu ke kota lain, baik mulai dari Porprov, lantas Surabaya terus Sidoarjo, terus Jombang. Lalu ada kegiatan lagi baru di Malang,” terang Ujang Suryana, Ketua Panitia menjabarkan.
Walaupun begitu, tidak serta merta membuat antusias para karateka yang hadir menurun. Mereka tetap menunjukkan semangat bertanding dan sportivitas tinggi. Bahkan kemeriahan semakin terlihat dari banyaknya para pendukung dari masing-masing karateka. (Jup)