JAVASATU.COM-MALANG- Pada hari Jumat, tanggal 9 Februari 2024, di Nafala Kopitiam Café Kota Malang, pecinta sepak bola Malang Raya mengadakan musyawarah. Pembahasan utama adalah rencana pertandingan eksibisi sepak bola Para Legenda kedua, yang akan diadakan di Stadion Gajayana Malang pada bulan Mei 2024. Mereka berkomitmen untuk membawa misi ‘Salam Indonesia Damai’ dalam pertandingan tersebut, mengikuti kesuksesan acara pertama pada 20 Mei 2023.
Musyawarah dipimpin oleh Prof. H. Mohammad Bisri, dihadiri pecinta sepak bola, pelatih, dan pemain legenda, serta generasi pemuda olahraga di Malang Raya. Prof. Bisri menekankan pentingnya sportivitas, kejujuran, dan solidaritas dalam sepak bola, dengan fokus pada semangat perdamaian. Salam Indonesia Damai harus disebarkan tidak hanya kepada pemain, tetapi juga kepada pelatih, manajer, supporter, dan masyarakat secara luas.
“Harapannya, dengan pertandingan eksibisi sepaka bola Para Legenda kedua ini, kita semuanya bisa menyebarkan semangat perdamaian ke seluruh Indonesia. Semuanya harus damai. Keteladanan dan inspirasi bisa datang dari legenda sepak bola di Indonesia,” ungkap Prof. H. Mohammad Bisri dalam arahannya, Jumat (09/02/2024).
Prof. H. Mohammad Bisri juga sebagai Ketua Dewan Pembina Koperasi Jasa Bola Gajayana Indonesia menambahkan, Koperasi ini diharapkan ke depannya mampu membantu seluruh Sekolah Sepak Bola di Malang Raya.
“Juga diharapkan mampu membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis olahraga di Malang Raya. Dimulai dari olahraga sepak bola,” imbuhnya menegaskan.
Dalam musyawarah, juga dihadiri Ebes Hengki Herwanto, inisiator Museum Musik Indonesia, ia mengusulkan pendirian Museum Sepak Bola Indonesia di Stadion Gajayana Malang. Menurut dia, Stadion ini, yang berdiri kokoh selama 100 tahun, diharapkan menjadi tempat bersejarah untuk museum tersebut. Stadion mulai dibangun tahun 1924.
“Di Indonesia belum ada Museum Sepak Bola yang secara serius dikembangkan. Kita dari Malang ini bisa memulai untuk mendirikan Museum Sepak Bola. Pada pertandingan sepak bola Para Legenda yang pertama di tahun 2023 lalu, kita sudah berhasil mengumpulkan beberapa barang bernilai sejarah dan memorabilia, yang disumbangkan oleh para legenda sepak bola di Indonesia. Kita mulai dari hal tersebut,” ungkap Ebes Hengki Herwanto, yang juga menjadi Koordinator Badan Pekerja untuk inisiatif mendirikan Museum Sepak Bola Indonesia di Malang.
Menurut tokoh yang telah bergelut selama 15 di Museum Musik Indonesia ini, bahwa sejarah sepak bola di Indonesia penuh dengan nilai-nilai perjuangan, semangat nasionalisme dan berbagai inspirasi perdamaian. Yang harus terus dilestarikan, untuk generasi-generasi yang akan datang di masa depan. Salah satu upaya strategisnya adalah dengan mendirikan Museum Sepak Bola Indonesia.
“Berharap untuk pertandingan eksibisi sepak bola Para Legenda yang kedua ini, kembali para pemain sepak bola legenda Indonesia berkenan untuk sukarela menyumbangkan barang-barang dan memorabilia yang mempunyai nilai bersejarah dalam sepak bola Indonesia,” ujarnya.
Turut hadir dalam musyawarah adalah Coach Sulis. Yang mengatakan bahwa pertandingan sepak bola antara Malang Legends versus Surabaya Legends, yang akan digelar pada eksibisi sepak bola Para Legenda yang kedua di Stadion Gajayana Malang pada bulan Mei 2024 mendatang, merupakan ajang silaturahmi bagi para pemain sepak bola legenda era 60 – 90 an. Termasuk juga bagi pelatih, wasit dan pegiat sepak bola di Indonesia. Dari pertandingan Para Legenda ini, diharapkan juga mampu menyebarkan inspirasi perdamaian, kerukunan dan semangat membangun persepak bolaan di Indonesia.
“Silaturahmi Para Legenda Sepak Bola Indonesia ini, semoga bisa menjadi wahana untuk menyebarkan semangat perdamaian. Bagi seluruh suporter di Indonesia. Bagi masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia. Dan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sepak bola adalah sportifitas dan kejujuran. Itulah nafas perdamaian bagi semuanya,” ungkap Coach Sulis, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh sepak bola di Malang Raya yang akrab dengan generasi muda dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dalam bidang olahraga di Kota Malang.
Sementara itu, Imam SAR yang dipercaya sebagai Ketua Pelaksana dalam penyelenggaraan pertandingan eksibisi sepak bola Para Legenda yang kedua ini, menyampaikan bahwa setelah musyawarah ini, segera akan dibangun komunikasi dan silaturahmi dengan pemain sepak bola Surabaya Legends. Harapannya, nantinya semoga bisa dikumpulkan sebanyak tiga tim sepak bola dari Surabaya Legends. Masing-masing tim bisa disertakan juga pelatih legends dari Surabaya.
“Mungkin dalam minggu depan, kami selaku panitia pelaksana akan segera mengadakan komunikasi dan silaturahmi langsung ke Surabaya. Kami sangat berharap bisa bertemu dengan beberapa pemain sepak bola legends di Surabaya nanti. Kita akan bermusyawarah bersama. Kita sampaikan visi dan misi dalam penyelenggaraan pertandingan eksibisi sepak bola Para Legenda yang kedua ini. Malang Legends versus Surabaya Legends,” urai Imam SAR, yang juga sedang mengembangkan Sekolah Atlet Malang (SAM).
Menurut Imam SAR, komunikasi sudah dilakukan dengan beberapa pemain sepak bola dari Surabaya Legends. Tapi harus segera dilakukan komunikasi dan silaturahmi secara langsung bersama-sama. Agar bisa jelas, clear dan bersama-sama mengusung misi Indonesia Damai dalam penyelenggaraan pertandingan eksibisi sepak bola Para Legenda II, yang akan digelar pada bulan Mei 2024 mendatang. (Wes/Saf)